Diterjang Banjir, Jembatan di Pasuruan Ambrol

Warga saat meihat melihat jembatan penghubung antar kecamatan di Kabupaten Pasuruan ambrol, Senin (15/3). [Hilmi Husain]

Penghubung Kecamatan di Pasuruan Ambrol, Akses Dua Desa Memutar 7 KM
Pasuruan, Bhirawa
Sebuah jembatan penghubung kecamatan di Kabupaten Pasuruan, tepatnya menghubungkan Dusun Ngipik, Desa Sumbersuko, Kecamatan Gempol dengan Dusun Mejasem, Desa Tawangrejo, Kecamatan Pandaan ambrol.
Warga Desa Sumbersuko, Kecamatan Gempol, Mulyono menyatakan ambrolnya jembatan sepanjang 22 meter dengan lebar 4,5 meter itu patah di bagian tengah akibat diterjang banjir dari luapan Sungai Kaliputih, pasca hujan deras seharian. Kejadiannya pukul 16.00 pada Minggu (14/3).
“Mendadak seperti suara bangunan runtuh. Kejadiannya saat hujan sangat deras. Mengetahui ada suara keras itu, warga berbondong-bondong ngecek. Ternyata ada jembatan Kasri ambrol,” ujar Mulyono kepada wartawan, Senin (15/3).
Pantauan dilokasi, struktur jembatan patah menjadi dua. Sisi barat jembatan, struktur bangunan masih menempel di plengsengan, meski condong vertikal. Sedangkan, di sisi timur jembatan roboh sampai dasar tersapu kencangnya arus sungai.
“Saat ambrol, tidak ada warga yang melintas. Sehingga tidak ada korban jiwa,” kata Salim, warga lainnya.
Akibat jembatan yang ambrol, warga Desa Sumbersuko harus mengambil jalan memutar hingga 7 kilometer. “Saat ini warga sekitar, harus memutar sekitar 7 kilometer ke Desa Tawangrejo,” kata Salim.
Sementara itu, Camat Gempol, Taufiqul Ghoni menyatakan pihaknya sudah memasang rambu pemberitahuan jembatan ambrol dan mengarahkan warga ke jalan alternatif. “Atas kejadian ini, kami sudah lapor ke pemerintah daerah,” kata Taufiqul Ghoni.
Jembatan penghubung kecamatan yang ambrol itu sudah dilaporkan retak sejak Februari lalu. Jembatan tersebut dibangun pada tahun 1996.
Jembatan yang berada berada di atas Sungai Kaliputih berhulu di Prigen hingga Trawas, Mojokerto. Pada awal Februari 2021, pemerintah desa sudah melaporkan tanda-tanda jembatan berpotensi ambrol. Pasalnya, kondisi jembatan sudah retak tergerus di tiang penahan tengah maupun bagian samping.
“Berdasarkan pengakuan kepala desa, jembatan sudah tergerus di tiang penahan tengah maupun samping jembatan pada hujan pertama. Yakni bersamaan dengan kejadian di Desa Kepulungan di Kecamatan Gempol awal Februari lalu,” tegas Taufiqul Ghoni. [hil]

Tags: