Ditjen Pendidikan Vokasi Perkuat Link and Match

Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbud Wika Sakarinto

Kolaborasikan Pendidikan dan Industri di Kabupaten Malang
Kab Malang, Bhirawa
Dalam meningkatkan kualitas kelulusan pendidikan vokasi di Indonesia, harus ada link and match antara lingkungan pendidikan dan industri. Harapannya, agar kualitas lulusan pendidikan dapat relevan dengan yang dibutuhkan oleh industri saat ini.
Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Wikan Sakarinto, Minggu (11/10), kepada wartawan menegaskan, untuk meningkatkan kualitas lulusan pendidikan vokasi dengan industri perlu adanya program link and match.
“Pelaksanaan nantinya akan melibatkan seluruh stakeholder, mulai dari pemerintah daerah, pengelola lembaga pendidikan, dan industri. Sehingga dengan begitu otomatis akan berdampak kepada peningkatan kualitas peserta didik di pendidikan vokasi,” jelasnya.
Hal itu, jelas Wikan, sesuai dengan Instruksi Presiden (Inpers) Joko Widodo tentang program pembangunan Indonesia dalam jangka waktu lima tahun mendatang, terutama dibidang pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk bisa mewujudkan program tersebut, maka pihaknya melakukan kerjasama dengan pengelola Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari, Kabupaten Malang, yang disepakati dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU).
“Dengan kerjasama tersebut, maka KEK Singhasari tercatat sebagai KEK pertama di bidang pengembangan teknologi, yang hal ini sesuai dengan ketetapan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 68 Tahun 2019 tentang Kawasan Ekonomi Khusus Singhasari,” terangnya.
Dan untuk meningkatkan kelulusan pendidikan vokasi, kata Wikan, maka harus dibangun SDM, karena itu sangat penting. Oleh Karena itu, kita sudah melakukan training kepada 100 guru Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Malang. Dan selain itu, pihaknya juga bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi di Malang terkait pengembangan pendidikan bidang teknologi informasi dan komunikasi, serta peningkatan kompetensi SDM bidang teknologi informasi dan komunikasi.
“Indonesia ini sangat besar membutuhkan riset dan inovasi teknologi, dan khususnya pengembangan teknologi digital. Sehingga KEK Singhasari ini sangat siap untuk berperan aktif dalam mengembangkan ekosisten digital,” papar dia.
Hal yang sama juga disampaikan, Founding KEK Singhasari, Kabupaten Malang David Santoso. Menurut David, memang benar SDM menjadi faktor utama dalam pengembangan di bidang teknologi. Untuk itu, selain akan berkolaborasi dengan lingkungan pendidikan vokasi di SMK, pihaknya juga bersinergi dengan perguruan tinggi untuk meningkatkan nilai SDM di bidang vokasi tersebut. “Kami sudah berkolaborasi dengan rektor perguruan tinggi untuk mendidik, mulai dari segi skil, kognitif, spiritual, hingga soft skill. Dengan harapan akan menjadikan Indonesia sebagai Silicon Valley dengan konsep ekosistem yang mampu melahirkan produk-produk unggulan dunia,” tegasnya. [cyn]

Tags: