Ditlantas Polda Jatim Rencanakan Kembali Kawasan Physical Distancing

Dirlantas Polda Jatim, Kombes Budi Indra Dermawan menjelaskan rencana penerapan kembalo kawasan physical distancing di Surabaya, Kamis (2/7).

Polda Jatim, Bhirawa
Berakhirnya penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Surabaya Raya tak membuat masyarakat sadar akan protokol kesehatan. Bahkan masih banyak masyarakat Kota Surabaya yang nongkrong (bergerombol) hingga bersepeda di jalanan tanpa protokol pencegahan COVID-19.

Guna memutus mata rantai penyebaran COVID-19. Ditlantas Polda Jatim merencanakan wacana kembali kawasan physical distancing. Yang mana wacana penerapan ini akan dilakukan penutupan total untuk seluruh kendaraan dan segala aktivitas masyarakat. Penutupan akan dilakukan di jam-jam tertentu.

Rencana wacana penerapan physical distancing ini dibenarkan Dirlantas Polda Jatim, Kombes Budi Indra Dermawan. Budi menyebut malam nanti (kemarin malam) pihaknya akan melakukan rapat terkait wacana penerapanan kembali kawasan physical distancing. Jika hasilnya sudah final, penerapan kawasan physical distancing ini akan dilakukan mulai besok malam (hari ini).

“Mulai besok malam (hari ini) rencana kita terapkan (kawasan physical distancing), ini masih informasi awal. Nanti malam (kemarin malam) baru kita rapatkan,” kata Kombes Pol Budi Indra Dermawan di Mapolda Jatim, Kamis (2/7).

Budi menjelaskan, ada sejumlah opsi jalanan mana saja yang akan ditutup untuk segala aktivitas, misalnya Jalan Tunjungan, Jalan Darmo hingga Jalan Pandegiling. Opsi ini dengan pertimbangan tingkat keramainan jalanan tersebut oleh kerumunan masyarakat. “Besok (hari ini) diinformasikan lengkapnya. Rencananya jalan Darmo, Tunjungan, Pandegiling dibikin lagi kawasan physical distancing. Ya (rencananya) mulai pukul 21.00 WIB sampai pukul 05.00 WIB pagi,” jelasnya.

Wacana ini, lanjut Budi, untuk membantu Pemerintah dalam memutus rantai penyebaran COVID-19. Diketahui, jumlah masyarakat yang terpapar COVID-19 di Surabaya semakin bertambah setiap hari. “Alasannya karena kita harus memutus tali rantai penularan COVID-19, yang bersepeda berkerumun sudah diimbau berkali-kali, apa lagi sekarang bukan PSBB. Tapi ini baru rencana, belum diputuskan. Rencana 3 titik, nanti malam baru dirapatkan. Besok disampaikan resmi,” ucapnya.

Sementara itu, untuk menghadapi banyaknya pesepeda di Surabaya, Budi menyebut pihaknya dengan Dishub Surabaya sudah mengatur kanalisasi sepeda. “Sudah kita rapatkan sama pihak Polrestabes sama Dinas Perhubungan sudah diatur kanalisasi untuk sepeda di Kota Surabaya,” pungkasnya.[bed]

Tags: