Ditolak Studi Banding, Pemkot Surabaya Anggap Jadwal Mepet

Akun Twitter Ridwan Kamil.

Akun Twitter Ridwan Kamil.

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Kicauan Wali Kota Bandung Ridwan Kamil di media sosial Twitter, soal anak buahnya yang ditolak studi banding ke Pemkot Surabaya direspon Pemkot Surabaya hingga Gubernur Jatim Dr H Soekarwo.
Versi Pemkot Surabaya, penolakan   rencana kunjungan Wakil Wali Kota Bandung Oded Muhammad Danial untuk studi banding pada 18-20 Februari 2016  di Surabaya lebih karena mepetnya jadwal pelantikan Wali Kota Surabaya dengan permintaan kunjungan.
“Kami tidak tahu itu. Memang ada surat pengajuan studi banding dari Pemkot Bandung pada 15 Februari 2016. Saat itu, Pemkot Surabaya masih dipimpin Penjabat Wali Kota Surabaya,” kata Kepala Bagian Humas Pemkot Surabaya M Fikser, Rabu (24/2).
Sedangkan pelantikan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, lanjut dia, baru dilaksanakan pada 17 Februari 2016 dan pengajuan studi banding Wakil Wali Kota Bandung dilaksanakan pada 18-20 Februari 2016.
Menurut dia, pengajuan studi banding itu terlalu mepet. Apalagi Pemkot Surabaya masih disibukkan dengan persiapan pelantikan Wali Kota Surabaya dan sejumlah kegiatan seperti pesta rakyat dan open house pasca pelantikan.
“Kegiatan saat itu padat. Apalagi pemkot juga harus menyiapkan segala sesuatunya seperti gedung, materi studi banding dan lainnya,” katanya.
Mestinya, lanjut dia, Pemkot Bandung harus menunggu konfirmasi dari Pemkot Surabaya atau sebaliknya Pemkot Bandung konfirmasi ulang kepada Pemkot Surabaya. “Tapi semua itu tidak dilakukan. Kami sendiri tidak tahu mereka datang atau tidak. Tentunya hal ini bisa dikomunikasikan secara birokrasi atau melalui media,” katanya.
Namun pada kesempatan kemarin, Fikser menegaskan pihak Pemkot Surabaya tidak akan pernah menolak kunjungan studi banding daerah manapun.”Selama ini, siapa saja yang akan melakukan studi banding dilayani, tidak ada yang dipersulit. Hampir setiap hari ada yang datang untuk studi banding. Tapi semua itu melalui proses konfirmasi,” katanya.
Untuk diketahui di akun Twitter pribadi Wali Kota Bandung Ridwan Kamil mengatakan “Saya menyesalkan, Wakil Wali Kota Bandung ditolak studi banding oleh Pemkot Surabaya. Insya Allah dengan visi NKRI kami di Bandung akan terima siapapun untuk studi” .
Sesaat setelah cuitan ini, Gubernur Jatim Dr H Soekarwo juga memberikan cuitan lewat Twitter. Dia meminta agar pernyataan tersebut diklarifikasi agar tidak memunculkan persepsi negatif untuk Provinsi Jawa Timur.
“Jatim ramah untuk siapapun mas @ridwankamil, diklarifikasi agar tidak memunculkan persepsi buat Jatim,” tulis Soekarwo di akun Twitternya beberapa saat setelah munculnya kicauan Ridwan Kamil di Twitternya.
Sementara pihak PDIP Surabaya menambahi Wali Kota Tri Rismaharini yang diusung partainya tidak pernah pelit menerima kunjungan dari siapapun.  Menurut Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Surabaya Didik Prasetiyono Kota Surabaya sejauh ini tidak pernah pelit membagi pengalaman untuk siapapun, termasuk untuk pemerintah daerah maupun lembaga pendidikan manapun dan dari manapun.
“Bu Risma tegas meminta jajaran Pemkot Surabaya untuk melayani semua permintaan kunjungan studi banding. Apalagi untuk saling meningkatkan kualitas pelayanan, Kota Surabaya sangat menyambut baik,” katanya.
Dikdong sapaan akrabnya menjelaskan terkait cuitan Wali Kota Bandung dinilai bercanda dan tidak diperlukan bagi pemerintah kota untuk menanggapi hal tersebut. Dikdong menilai, selera humor Wali Kota Bandung dikenal cukup tinggi karena tidak pernah ada penolakan studi banding Wakil Wali Kota Bandung oleh Pemkot Surabaya.
“Kalau yang dimaksudkan permintaan ketemu langsung dengan Bu Risma memang ada baiknya dicocokkan jadwal agar pas.Tapi, bila Wali Kota surabaya terikat dengan aktivitas tertentu maka jajaran dinas akan siap melayani kapanpun dan tentunya menyambut dengan baik,” jelasnya. [geh]

Tags: