Ditutup Total Jembatan Patihan Putus Diterjang Arus Deras Sungai Madiun

Jembatan Patihan menghubungkan ke Sogaten Kecamatan Manguarjo dan ke jalan ring ruot barat Kota Madiun ditutup total, karena telah terputus akibat kontruski pondasinya roboh tergerus arus air sungai Madiun anak Bengawan Solo, Kamis malam (1/4). Foto diambil Minggu siang (4/4). [sudarno/bhirawa]

Kota Madiun, Bhirawa
Jembatan Patihan menghubungkan ke Sogaten Kecamatan Manguharjo dan ke jalan Ring Ruot Barat (RRB) Kota Madiun putus diterjang arus deras sungai Bengawan Solo, Kamis malam (1/4). Sebelumnya 2 dari 6 pilar jembatan Patihan sudah mengalami ambles sedalam 20 cm.

Jembatan ini merupakan peninggalan zaman Belanda itu digunakan untuk akses lori tebu ke pabrik gula Rejo Agung. Jembatan yang membentang Sungai Madiun itu, statusnya berada di bawah pembinaan Balai Besar Bengawan Solo (BBWS).

Wali Kota Madiun, Maidi setelah mendapat laporan jembatan Patihan terputus Kamis malam (1/3) seketika itu Wali Kota terjun ke lokasi jembatan Patihan yang putus tergerus air tersebut. Kala itu, Wali Kota memerintahkan pintu jembatan ditutup dan dipasang water barrier. Sementara kendaraan yang melintasi jembatan Patihan karena jembatan terputus, dialihkan lewat jembatan Prambanan. “Dalam hal ini, Wali Kota Madiun, segera berkirim surat ke Gubernur Jatim dan Pemerintah Pusat untuk langkah perbaikannya,”ungkapnya.

Dijelaskan jembatan Patihan itu merupakan aset PG Rejo Agung yang dibangun tahun 1972 lalu untuk akses lori pengangku tebu. Karena itu koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo. “Apakah perbaikan di handle pemerintah pusat atau daerah. Jika daerah dan Rejo Agung menyerahkan, BBWtidak keberatan kita eksekusi,”tegas Wali Kota.

Karena itu, Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPU-TR) Kota Madiun Suwarno menindaklanjuti perintah Wali Kota Madiun, agar Jembatan Patihan ditutup total, karena kondisi jembatan sudah putus. Sebab, jika jembatan tetap digunakan untuk aktifitas masyarakat, dikhawatirkan terjadi hal yang tidak diinginkan.

“Jika jembatan kondisinya seperti itu, kami rekomendasikan jembatan ditutup permanen. Faktor keselamatan pengendara yang utama. Masalahnya, jembatan yang menghubungkan Kelurahan Patihan dan Sogaten Kecamatan Manguharjo Kota Madiun ini, kondisinya sudah parah, karena jempatannya terputus pondasinya tergerus arus air”kata Suwarno.

Dikatakan oleh Kepala DPUTR Kota Madiun, terkait jembatan Patihan terputus seperti terurai diatas, pihaknya dalam waktu dekat ini berikrim surat ke Pemprov Jatim dan Pemerintah Pusat memohon pembangunan total jembatan Patihan yang terputus tersebut. “Pendanaannya dari APBD Provinsi Jatim atau APBN,”kata dia.

Yang jelas lanjutnya, permohonan itu masih berpeluang masuk dalam musyawarah perencanaan pembangunan (musrenbang) Jawa Timur yang masuki agenda pembahasan. Masalahnya, ini butuh perbaikan total karen konstruksi jembatan telah putus. Sehingga kalau dihitung-hitung butuh anggaran sekitar Rp600 milyar.

Dalam hal ini, pihak DPUTR Kota Madiun segera koordinasi dengan BBWS Bengawan Solo. Karena sungai/kali Madiun itu milik BBWS Bengawan Solo. Sehingga diperlukan koordinasi supaya perbaikan dapat segera dilakukan. “Malah sebenarnya sudah sejak tahun 2018 lalu jembatan Patihan itu direkomendasikan perbaikan,”kata dia.

Diinformasikan, jembatan Patihan merupakan jalur rel lori pengangkut tebu ke PG Rejo Agung di Kota Madiun itu, mulai bergeser kontruksi pondasinya sejak November 2017 lalu. Kala itu jembatan sempat ditutup tapi dibuka kembali. Pada Maret 2019 kontruski bentangan jembatan makin bergeser ke utara. Lantai jembatan bergetar jika debit air sungai meningkat. Jembatan kembali ditutup. Lagi-lagi dibuka kembali. Kendaraan roda empat dilarang melintasi jembatan.

Tahun 2020 dia pilar jembatan dua dari lima pilar penyangganya ambles. Bentangan jembatan turut ambles 20 sentimeter. Jembatan tetap status waspada dan hanya kendaraan roda dua yang boleh melintas. Pada 5 Februari 2021 jembatan Patihan kembali ditutup. DPUTR Kota Madiun ukur kerusakan kontruksi dan kekuatan jembatan. Jika jembatan mengkawatirkan, direkomendasikan ditutup permanen. Pada 1 April 2021 malam, jembatan Patihan putus. Tiang penyangga ketika dari timur roboh, bentangan jembatan turut roboh. Jembatan berstatus darurat. Jembatan ditutup total.

Untuk diketahui bersama, jembatan itu merupakan jalur perekonomian membentang di tengah kali/bengawan Madiun sepanjang 130 meter lebar 2,75 meter itu dari arah timur Kelurahan Patihan ke barat menghubungkan jalan ke Kelurahan Sogaten, Winongo Kecamatan Manguharjo juga menghubungan jalan ring road barat (RRB) Kota Madiun. Sedang ke arah timur menghubungkan jalan Yos Sudarso Kota Madiun juga jalan ke Surabaya (ke arah utara) dan ke arah selatan, jalan ke Kota Madiun dan ke Ponorogo. [dar]

Tags: