Diwarnai Kericuhan, Kubu Kuswiyanto Akhirnya Kuasai Formatur DPW PAN Jatim

Foto: ilustrasi

Foto: ilustrasi

DPD PAN Jatim, Bhirawa
Meski sempat diwarnai kericuhan akhirnya pelaksanaan Muswil IV DPW Partai Amanat Nasional (PAN) Jatim yang digelar di Kediri tuntas dengan memutuskan empat nama formatur. Selanjutnya sesuai peraturan partai empat formatur tersebut  menyusun kepengurusan termasuk Ketua  DPW PAN Jatim periode 2015-2010. Menariknya, kubu Masfuk yang sebelumnya dikabarkan menang ternyata dikalahkan oleh kubu Kuswiyanto (mantan Sekretaris DPW PAN Jatim).
Sekretaris OC Muswil PAN Jatim Zainul Lutfie membantah adanya perpecahan di tubuh PAN Jatim, pasca Muswil. Karena itu, dirinya meyakini proses pemilihan formatur untuk menentukan kepengurusan PAN Jatim ke depan sudah tuntas. Selanjutnya sesuai peraturan partai, empat formatur tersebut segera menyusun kepengurusan yang dijembatani oleh DPP PAN.
“Saya kira Muswil sudah tuntas, karena dalam proses penentuan formatur dihadiri 50 % lebih jumlah peserta. Apalagi di sana juga dihadiri oleh DPP,” terang Zainul Lutfie yang diklarifikasi lewat telepon genggamnya, Selasa (11/8).
Politisi kelahiran Kabupaten Sidoarjo ini menegaskan peserta sudah menyepakati keputusan tertinggi dari Muswil PAN. Hasilnya, empat nama duduk sebagai formatur yaitu, Kuswiyanto (Sekretaris DPW PAN Jatim), Suli Daim (Wakil Ketua DPW PAN Jatim), Malik Efendi (Ketua Fraksi PAN DPRD Jatim) dan Taufik Gani dari DPW PAN Jatim serta satu pimpinan DPP PAN, Yandri Susanto.   “Sudah disepakati dan  kami duduk bersama dalam melakukan proses Muswil. Dari 460 peserta Muswil, sebanyak 458 suara memilih formatur sehingga  memenuhi kuorum,” tandas Zainul.
Sementara itu, sejumlah sumber di arena Muswil menyebutkan, kengototan kubu atau pendukung Masfuk untuk duduk di formatur terhadang kekuatan pendukung Kuswiyanto. Termasuk, desakan kubu muda PAN agar kepemimpinan di tubuh partai politik bergambar matahari terbit tersebut diisi kaum muda. “Dipastikan Masfuk tidak bisa duduk sebagai Ketua DPW PAN Jatim,” terang sumber di internal Muswil.
Ditambahkannya, ketegangan Muswil terjadi saat panitia menghitung suara dan sebagian peserta sedang istirahat, di mana ada puluhan peserta diduga pendukung salah satu calon menyerbu dan melakukan pengrusakan. “Setelah masuk, mereka merusak semua yang ada. Mereka mengancam dan melempar kursi,” ujar Harianto.
Menurut Harianto, pelaku penyerangan tersebut diduga berasal dari kubu Masfuk. “Ada tokoh masyarakat ada Wakil Bupati Lamongan, ada DPRD Jawa Timur. Mereka memberikan pendidikan politik yang buruk,” imbuh Harianto.
Terpisah, Kubu Masfuk menuding Muswil yang digelar di gedung IKCC Kota Kediri gagal dan pihaknya menyerahkan persoalan itu ke DPP PAN. Karenanya, kubu pendukung mantan Bupati Lamongan ini gagal melakukan aksi protes hingga menyebabkan terjadinya keributan, dengan tudingan penyelenggaraan Muswil berjalan tidak lazim. [cty,van]

Tags: