DKI Berpeluang Jadi Tuan Rumah Pra PON Futsal

tim-futsal-jatimSurabaya, Bhirawa.
Tuan rumah untuk Pra Kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (Pra PON) Futsal putaran ke dua hingga kini belum diputuskan, namun Tim Futsal Jatim melihat DKI Jakarta memiliki peluang untuk menjadi tuan rumah.
Jatim di putaran dua, akan bergabung di Grup IX yang dihuni juara dan runner up dari Grup I hingga IV Putaran Pertama Pra PON, seperti Jatim dan Kalimantan Selatan (juara dan runner up grup IV), serta DKI Jakarta dan Banten (juara dan runner up grup III). Sedangkan empat tim lainnya masih menunggu hasil dari grup I dan II di putaran pertama.
Grup I akan digelar di Aceh, mulai 27-29 Oktober. Grup I ini dihuni oleh Aceh, Sumatera Utara, Jambi dan Riau. Sedangkan Grup II baru akan digelar, Palembang, Sumatera Selatan, 5-7 November mendatang. Grup II diisi oleh Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Bengkulu, dan Bangka Belitung.
Juara dan runner up dari Grup I dan II, akan bergabung ke Grup IX di putaran kedua. Dengan demikian menurut Project Officer Pra PON Futsal Jatim, Robert Nepa Seno, apabila melihat jadwal pertandingan di putaran pertama yang baru berakhir di awal November, putaran kedua kemungkinan besar paling cepat akan dimulai pertengahan November. “Paling cepat pertengahan November. Putaran kedua digelar selama delapan hari,” kata Robert, Kamis (22/10).
Robert mengatakan untuk tuan rumah Grup IX belum diputuskan. Namun hingga saat ini, terdapat dua daerah yang telah mengajukan diri sebagai tuan rumah, yakni DKI Jakarta dan Kalsel. Kemungkinan jumlah daerah yang mengajukan tuan rumah bisa bertambah, apabila Grup I dan II usai digelar. Menurut Robert, untuk saat ini, Jatim lebih condong untuk bermain di DKI. “Secara akses transportasi dan akomodasi, kami lebih memilih bermain di DKI,” kata Robert.
Selain itu, Penyelenggara Liga Futsal Amatir (LFA) Jatim tersebut mengatakan, pemain banyak yang telah berpengalaman bermain di DKI. Beberapa kali pemain-pemain Jatim mengikuti turnamen di DKI, baik atas nama klub ataupun tim Pra PON.
“Sehingga proses adaptasi pemain dengan kondisi lapangan dan atmosfer pertandingan di Jakarta lebih cepat, daripada bermain di daerah lainnya, Karena itu kami lebih condong bermain di DKI. Tapi itu semua menunggu keputusan AFI (Asosiasi Futsal Indonesia),” kata Robert.
Namun pada intinya menurut Robert, Jatim tidak masalah bermain di mana saja. Hanya saja, apabila boleh memilih, Jatim lebih pilih bermain di DKI. “Kami tidak masalah main di manapun. Apalagi Jatim tidak mengajukan tuan rumah,” kata Robert. [wwn]

Tags: