DKP Sidoarjo Putus Mata Rantai Mafia Sampah

SampahSidoarjo, Bhirawa
Mafia sampah di Sidoarjo segera diputus mata rantainya agar tak ada lagi oknum yang berpesta di atas keringat para pembuang sampah. Kadis DKP (Dinas Kebersihan dan Pertamanan) Sidoarjo, M Bahrul Amig, Kamis (2/10) menegaskan, akan memeranginya mafia sampah yang berada di lingkungan masyarakat.
Menurut Amiq, dengan dalih melayani pembuangan sampah mengutib beaya lebih yang kemudian hanya sebagian kecil yang disetor ke Pemkab Sidoarjo. Sesuai Perda hanya Rp2 ribu per bulan untuk tiap rumah. Perang melawan mafia sampah dengan menekankan agar iuran sampah di rumah penduduk harus diketahui, agar uang iuran sampah tak menguap kepada oknum tertentu.
”Selama ini yang berkeringat pembuang sampah gerobak, petugas angkutan sampah yang eker-eker sampah yang berada di lini akhir harus diperhatikan secara proporsional. Sudah bukan rahasia lagi iuran yang dipungut dari masyarakat jauh dari aturan Perda. Lalu kemana menguapnya uang itu. Harus ada indeks beaya sampah,” kata Amiq.
Sementara yang bersusah payah di mata rantai itu adalah petugas gerobak. Ia menengarai oknum ini mengeruk untung dari mata rantai ini. Tentu saja Amig tak membiarkan hal ini. Dia dengan segala cara akan menuntaskan masalah ini dengan menongkrongi TPS sampah. Melakukan sosialisasi ke masyarakat dan mengadakan rapat di desa. Dan sengaja menghindari rapat di kantor dinas.
Amiq tak main-main, oknum yang bermain sampah akan ditolak masuk TPA (Tempat Pembuangan Akhir) sampah. DKP punya kewenangan untuk menolak truk sampah yang tidak komitmen pada kepentingan publik dan daerah.
Satu strategi penanganan sampah akan meminta setiap sampah masyarakat tak boleh dibuang sendiri. Kuatirnya akan dibuang sembarangan. Jadi sampah harus dibuang dengan mata rantai yang benar. Sampah diupayakan memiliki nilai ekonomis. Dengan cara memilah sampah untuk di daur ulang. Untuk melicinkan rencana itu tiap desa harus memiliki tempat penampungan sampah. Di TPS itu sampah diolah secara industri supaya seluruh bagian menjadi uang. [hds]

Tags: