DKP Surabaya Rampingkan Pohon Hadapi Hujan

3-poto kakiPemkot Surabaya, Bhirawa
Memasuki musim hujan Dinas kebersihan dan Pertamanan(DKP) kota Surabaya mengantisipasi dengan melakukan perampingan pohon yang ada di tepi jalan.
Upaya ini dilakukan DKP karena selain hujan , angin putting beliung juga menjadi potensi berbahaya selama musim penghujan.
Apalagi, berdasarkan catatan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Jawa Timur, Surabaya menjadi satu diantara lima daerah di Jawa Timur yang rawan didatangi angin puting beliung.
Kepala DKP Kota Surabaya, Chalid Buchari mengatakan, dinasnya selama ini rutin melakukan perampingan pohon. Pasalnya, ada banyak pohon yang baru ditanam tahun ini dan pertumbuhannya cepat karena faktor kelembapan yang menunjang.
“Ini tidak hanya dilakukan ketika menjelang musim hujan. Di musim kemarau pun, kami juga melakukannya,” ujarnya.
Menurut Chalid, ada sekitar 500 personel yang dikerahkan DKP Kota Surabaya untuk memantau kondisi pohon-pohon di ruang terbuka hijau di pinggir jalan maupun di taman-taman yang ada di Kota Pahlawan.
Jumlah personel tersebut terbagi dalam enam (6) kelompok. Yakni, dua kelompok di kawasan Surabaya Timur, lalu untuk di kawasan Surabaya Selatan, Surabaya Pusat, Barat, Utara masing-masing satu kelompok.
Tim tersebut bertugas untuk memantau pohon-pohon yang karena faktor usia terlihat keropos, kelihatan tidak sehat dan membahayakan karena rawan tumbang. Ada pula pohon yang kadang terlihat sehat di bagian atasnya tetapi ternyata penyakitan di bagian bawah.
Bila ditemukan pohon dengan ciri-ciri tersebut, tim DKP akan langsung bertindak melakukan perampingan.
“Kalau warga menemukan pohon yang memiliki ciri-ciri tersebut, silahkan SMS ke saya, nomor HP saya sudah saya sebar dan nanti akan kami tindaklanjuti. Intinya kami mohon doanya semoga tidak ada apa-apa,” sambung mantan Kepala Dinas Kominfo Kota Surabaya ini.
Kepala Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan Umum (PJU) DKP Kota Surabaya, Aswan, menambahkan, tim DKP setiap hari bergerak untuk memantau kondisi pohon-pohon yang ada di jalan protokol.
Untuk jalan-jalan protokol yang ramai kendaraan seperti di jalan Darmo, Jalan Ahmad Yani, atau Jalan Panglima Sudirman, tim ‘begadang’ melakukan perampingan pohon.
Dari mulai jam 22.00 WIB, hingga pukul 03.00 dini hari dengan pertimbangan tidak menganggu arus lalu lintas. Ada juga ruas jalan yang ‘dikunjungi’ ketika siang hari karena tidak terlalu padat kendaraan.
“Kami sudah melakukannya ketika musim kemarau. Karena kalau mengerjakan mendekati musim hujan, tidak nututi,” ujar Aswan.
Menurut Aswan, dalam melakukan perampingan pohon, ada tiga teknik yang dilakukan oleh tim DKP Surabaya. Yakni perantingan (merapikan ranting-ranting), potong meja alias pangkas meja (memangkas batang pohon yang keropos dan terindikasi penyakitan) dan potong bawah bila pohon tersebut memang rawan tumbang.
Aswan menambahkan, ketika musim hujan, semisal kondisi mendung tebal pertanda akan turun hujan, personelnya sudah langsung merapatkan barisan.
Dari mulai melakukan doa bersama hingga menyiapkan peralatan. Personel tersebut juga disiapkan di posko yang ada di beberapa lokasi.
Diantaranya di Taman Bungkul, Tampak Siring, Tanjung Sari dan Kenjeran. “Supaya responnya cepat bila ada kejadian semisal ada pohon tumbang,” sambung dia. [dre]

Tags: