DKUPP Tera Ulang SPBU Mayangan, Wali kota Hadi Serahkan Bantuan Nelayan

Foto: Walikota Hadi dan wawali saksikan tera ulang SPBU Mayangan.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kota Probolinggo, Bhirawa
Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (DKUPP) Kota Probolinggo melakukan tera ulang di SPBU Mayangan. Kegiatan tersebut dihadiri Wali Kota Hadi Zainal Abidin didampingi Wawali Mochammad Soufis Subri, Kepala DKUPP Gatot Wahyudi di SPBU di Jalan Ikan Tongkol, kecamatan Mayangan. Selain itu menyerahkan bantuan kepada nelayan di lima kelurahan yang ada di daerahnya.

“Pada intinya hasil pengujian terhadap 2 nozzle yang diminta untuk di tera/tera ulang sudah memenuhi BKD (batas kesalahan yang diizinkan) sesuai syarat teknis yang berlaku. Secara resmi hasilnya akan dituangkan dalam SKHP (Surat Keterangan Hasil Pengujian). Tera ulang sesuai ketentuan dilakukan berdasarkan permintaan dari pihak pemilik alat UTTP (Ukur Takar Timbang Dan Perlengkapannya) dalam hal ini atas permintaan dari pemilik SPBU,” jelas Gatot, Kamis 11/6/2020.

Ya, petugas DKUPP melakukan tera/tera ulang pada nozzle 4 (premium) di sisi barat SPBU menggunakan Bejana Ukur Standar (BUS) berkapasitas 20 liter. Berdasarkan syarat teknis uji kebenaran harus memenuhi kurang lebih 0,5 persen. Berarti dinyatakan sah jika hasil pengujiannya berada dikisaran kurang dari lebih dari minus 100 mili liter dan kurang dari plus 100 mili liter.

Menurut Tamam, Kamis 11/6 salah satu tenaga penera DKUPP nozzle 4 (premium) terdapat kerusakan papan penunjukan elektronik sehingga ia menyarankan agar flow 4 segera diperbaiki. Hal ini harus membuka segel dan menera ulang untuk pemeriksaan dan pembubuhan cap tanda tera (segel ulang).

Semua flow di SPBU Mayangan itu sudah pernah ditera ulang tahun lalu dan masih berlaku. Sehingga tidak perlu ditera ulang secara reguler dan masa tera/tera ulang adalah satu tahun. Yang ditera ulang hanya fokus pada flow yang ada perbaikan tersebut sesuai permintaan dari pemilik UTTP.

Nuning pemilik SPPBU Mayangan menyatakan dirinya sangat senang dengan keberadaan DKUPP yang memiliki staf kompeten di bidangnya. “Saya sangat senang sekali, karena pihak SPBU merasa dimudahkan dan difasilitasi untuk masalah tera mesin-mesin di SPBU, sehingga kalau ada apa-apa kita bisa melayani masyarakat dengan cepat dan saya sangat bangga itu,” ujarnya.

Sebelumnya tera dilakukan oleh Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, atas dasar permintaan dari pemerintah kabupaten atau kota, maka tera dalam dilakukan oleh masing-masing daerah. Saat ini DKUPP Kota Probolinggo memiliki tenaga penera (pengawas kemetrologian) sehingga tenaga penera tersebut bisa melakukan tera terhadap klien. Hal ini dapat mempercepat pengerjaan tera karena langsung dilakukan mandiri serta memangkas ongkos akomodasi (kendaraan, hotel) petugas penera dari Kementerian Perdagangan.

Selain itu dalam rangka penanggulangan pandemi COVID – 19, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Jatim melalui Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertahankan) Kota Probolinggo mengadakan Pembinaan Sanitasi Hygiene Kampung Nelayan yang berlangsung di Aula Kelurahan Mayangan.

Wali Kota Probolinggo Hadi Zainal Abidin mengapresiasi bantuan fasilitas alat – alat kesehatan yang diberikan Pemerintah Provinsi Jawa Timur tersebut. Bantuan itu untuk 5 kelurahan yang menaungi warga pesisir yang sebagian besar berprofesi sebagai nelayan. Terlebih dalam situasi saat ini serta musim yang tak menentu, perekonomian nelayan menjadi menurun.

“Lima kelurahan itu diantaranya adalah Kelurahan Mayangan, Kelurahan Sukabumi, Kelurahan Mangunharjo, Kelurahan Pilang, Kelurahan Ketapang dan TPI (Tempat Pelelangan Ikan) Mayangan, ” ujarnya.

Habib Hadi menerangkan, dalam menghadapi situasi dan kondisi pandemi ini, kita tidak boleh merasa ketakutan yang berlebihan namun tetap perlu waspada dan patuh pada protokol kesehatan. Waspada dalam konteks ini adalah menjaga kesehatan dengan rajin berolah raga dan mendapatkan asupan makanan yang bergizi, istirahat yang cukup, menerapkan physical distancing, membudayakan cuci tangan dengan sabun dan air yang mengalir serta mengenakan masker bila berada di luar rumah.

“Kepada perwakilan nelayan yang ada sekarang ini kami juga berharap, untuk turut serta berperan aktif dalam mengedukasi sesamanya dan bersiap menghadapi situasi new normal atau hidup berdampingan dengan COVID 19. Dengan tetap memperhatikan pola hidup sehat pastinya dan tetap semangat,” tuturnya.

Kepala DKP Provinsi Jatim Moh. Gunawan Saleh mengatakan, kegiatan pembinaan sanitasi hygiene kampung nelayan merupakan instruksi Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, sebagai salah satu upaya membantu nelayan di tengah pandemi COVID-19.

“Kami ingin ikut aktif berpartisipasi dan mendukung program pemerintah dalam penyerahan bantuan untuk nelayan seperti ini. Dalam hal ini, kami juga memberikan sosialisasi upaya pencegahan Covid,” katanya.

Penyaluran alat fasilitas kesehatan itu, ia menambahkan, tersebar di 22 wilayah pesisir Kabupaten/Kota se Jawa Timur. “Dengan adanya bantuan fasilitas alat kesehatan menjelang era new normal diharapkan bisa membantu aktifitas sehari – hari nelayan saat pandemi dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan,” ujarnya.

Adapun bantuan alat kesehatan yang disalurkan seperti thermo gun 2 buah, hand sanitizer sebanyak 20 liter, wastafel portable 6 set, sabun dispenser 96 liter, cairan disinfektan 140 liter, sprayer 6 set dan masker ada 800 buah bagi warga kampung nelayan. Selain itu ada baliho 2 set, spanduk 10 set serta poster 20 set.

“Ini merupakan upaya percepatan penanggulangan dalam bentuk peningkatan kewaspadaan dini, kesiapsiagaan serta tindakan antisipasi pencegahan, deteksi, pengobatan dan respon lain yang diperlukan. Tujuannya sebagai media penyadartahuan masyarakat akan bahaya COVID 19 serta upaya terputusnya mata rantai penyebaran virusnya,” tambahnya.(Wap)

Tags: