DLH Jombang Tunggu Hasil Cek Koordinat

Bekas tambang tempat di Tempat Kejadian Perkara (TKP) tewasnya dua orang pelajar di Kabuh, Jombang yang telah terpasang garis polisi, Senin (10/12). [Arif Yulianto]

Pasca Merenggut Dua Nyawa Pelajar
Jombang, Bhirawa
Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Timur (Jatim) dipastikan turun ke lokasi bekas tambang di Tempat Kejadian Perkara (TKP) yang merenggung nyawa dua pelajar Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Kecamatan Kabuh, Kabupaten Jombang.
Kepastian tersebut dikatakan oleh Kepala Seksi (Kasi) Konservasi dan Pemulihan Kerusakan Lingkungan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Jombang, Amin Kurniawan lewat sambungan telepon genggamnya, Selasa siang (11/12).
“Saya sedang sama-sama teman-teman ESDM (Jatim) lihat lokasi. Intinya kami ngecek dulu apakah nanti yang titik itu masuk di wilayah tambangnya siapa, harus di cek koordinatnya. Nanti (hasilnya) ada berita acara dari teman-teman provinsi,” ujar Amin Kurniawan saat dikonfirmasi apakah ada evalusi terkait peristiwa tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, dua pelajar salah satu SMPN di kecamatan tersebut ditemukan tewas di kubangan bekas tambang tanah di Desa Karangpakis, Kecamatan Kabuh, Jombang, Minggu sore (09/12). “Waktu kejadian Minggu (8/12), sekitar pukul 16.00 WIB,” ujar Kasubag Humas Polres Jombang, Iptu Sarwiaji kepada wartawan, Senin (10/12).
Iptu Sarwiaji melanjutkan, dugaan tewasnya dua pelajar berinisial EGP (13) dan N (15) tersebut diperkuat oleh keterangan salah seorang warga yang melihat korban sedang berada di sekitar lokasi bekas tambang galian milik Bambang, warga Desa Sumberagung, Kecamatan Megaluh, Jombang pada Minggu pukul 09.00 WIB. “Saksi, Rujito, setelah pulang dari belanja di pasar Kabuh mengetahui 2 orang korban sedang bermain di kubangan bekas galian,” tambahnya.
Sementara itu, lewat sambungan What’s App Telepon Selulernya Senin (10/12), Kepala Dinas ESDM Provinsi Jatim, Setiajit menjelaskan, pihaknya memerintahkan kepada inspektur tambang untuk melakukan pengecekan terkait peristiwa ini.
“Kalau legal tidak sulit mas, karena ada jaminan reklamasi. Masalahnya tidak sekedar itu, karena kelalaiannya mengakibatkan hilangnya nyawa 2 bocah, itu urusan Polres nggih (ya),” tulis Setiajit di WA nya.
Ditanya lebih lanjut dalam hal ini apakah pihak kepolisian harus melakukan secara tuntas kasus ini, Setiajit meng-iyakan. Menurutnya hal tersebut perlu dilakukan agar para pengelola tambang yang lain tidak melakukan kelalaian. [rif]

Tags: