DLH Kota Mojokerto Antisipasi Puncak Panas Akhir September

Amin Wachid (kanan) Kepala DLH Kota Mojokerto mengunjungi lokasi penghijauan di TPA Randegan sebagai antisipasi cuaca ekstrim. [kariyadi/bhirawa].

Kota Mojokerto, Bhirawa
Puncak kemarau yang diprediksi menjadi puncak tingginya suhu udara menjadi atensi Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Mojoketo. Antisipasi yang disiapkan yakni pengawasan pohon berusia tua serta pemangkasan pohon berukuran besar.
”Kita mendapat surat dari BMKG Juanda terkait peringatan dini, tentang  perkiraan cuaca bulan September November di Jatim,” ujar Amin Wachid, Kepala DLH Kota Mojokerto, Senin (18/9).
Amin Wachid menjelaskan, jika akhir September merupakan puncak musim kemarau hingga  minggu kedua Oktober ini. Diperkirakan hujan mulai minggu keempat November, awal November awal hujan, November akhir hujan lebat dan angin kencang, itu yang harus kuta antisipasi.
Antisipasi  yang sudah disiapkan DLH diantaranya penanaman pohon dengan pemerataan di seluruh wilayah, serta pemangkasan dengan tujuan mengurangi pohon. Itu mulai dilakukan, pohon yang sudah tua dan ukurannya besar dipangkas. Ini sebagai antisipasi cuaca ekstrim dan angin kencang. Untuk antisipasi bencana banjir, DLH akan melakukan koordinasi dengan DPUPR dalam bentuk memaksimalkan rumah pompa, juga pengerukan walet dan selokan, sungai.
”Pemkot juga akan menandeng TNI dan Polri  pada 29 september nanti akan kerja bakti massal dengan melibatkan 200 personil TNI dan 200 Polisi di tiga sungai, yakni kali tropodo, sinoman Brawijaya, dan kali Empu Nala,” tegasnya. [kar]

Tags: