DLH Kota Surabaya Sosialisasikan Bahaya Sampah Plastik

Pemkot Surabaya, Bhirawa
Untuk mengurangi sampah plastik yang ada di kota Surabaya. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kota Surabaya akan melakukan sosialisasi ke pasar – pasar tentang dampak bahaya sampah plastik. Karena pasar merupakan penghasil sampah plastik terbesar yang ada.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup kota Surabaya, Eko Agus Supiadi menyampaikan, mengapa harus mengurangi sampah plastik. Sesuai dengan studi dan survei bahwa Indonesia merupakan nomer dua di dunia penghasil sampah plastik.
“Kemudian kita lihat dampaknya apa sih, pertama karena bisa mencemari lingkungan, karena plastik sulit diurai. Karena asamnya terlalu tinggi, sehingga tidak dapat diurai sampai ratusan tahun, kedepan ahkirnya numpuk tidak bisa di daur ulang,” terang Eko Agus.
Mantan Kepala BKPM menjelaskan, sampah plastik juga sebagai gangguan kesehatan, kantong plastik kalau untuk tempat kue, apalagi panas kayak ote-ote senyawanya akan ikut.
“Kalau dimakan akan menimbulkan penyakit, pelan-pelan tapi lebih bahaya. Apalagi kalau dibakar asapnya juga bahaya. ” ujarnya.
Masih menurut Eko Agus sapaan akrab Kadis LH kota Surabaya mengatakan, sebetulnya pemerintah sudah menerbitkan peraturan menteri tahun 2015 sudah ada bagaimana kita mengelola sampah plastik. Dan lagi dari Kemen LHK juga ada aturan, gubernur juga ada pada Agustus 2018 pembatasan sampah plastik.
“Terakhir kita juga buat edaran walikota, pada 3 Desember terkait dengan himbauan pengurangan sampah plastik kepada masyarakat kota Surabaya,” ungkapnya.
Lebih lanjut Kadis LH menambahkan, Pemkot akan mengadakan sosialisasi kepada masyarakat, mulai dari sekolahan. Yang jelas sekolah sekarang tidak ada sampah plastik. Kemudian kepada kelurahan untuk menyampaikan kepada masyarakatnya.
“Dan kita juga turun ke pasar – pasar karena pasar penghasil sampah plastik terbesar. Kita juga akan pasang spanduk disana diseluruh pasar, di car free day kemarin kita juga sosialisasi dengan aktivis peduli sampah, jadi kalau ada orang bawah kantong plastik kita ambil kemudian kita ganti dengan kantong kertas,” paparnya. [dre]

Tags: