DLH Lamongan Pastikan Ajak Stake Holder Rumuskan Penanganan Banjir Pantura

Kepala Dinas Lingkungan Hidup(DLH) memastikan untuk merumuskan penanganan banjir dengan pihak stake holder terkait.(Alimun Hakim/Bhirawa).

Lamongan, Bhirawa
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Lamongan Anang Taufik mengaku akan duduk bersama berkoordinasi dengan sejumlah stake holder , diantaranya pihak kehutanan dan sumber daya air Provinsi Jatim soal penanganan banjir di daerah Pantura Paciran dan Brondong.
Menurutnya persoalan banjir tidak bisa di tuntaskan sendiri. Sebab ada keterkaitan dengan pihak – pihak lain. “Ini tidak bisa kita selesaikan sendiri, karena di sana juga ada perhutanan sungai yang menjadi wewenang sumber daya air,” ujar Anang kepada sejumlah wartawan, Senin(8/6).
Namun, Anang memastikan jika permintaan penambahan fasilitas pembuangan sampah yang disampaikan oleh warga. Anang mengaku akan berusaha menuruti keinginan tersebut. “Pasti kita akan penuhi, tapi mungkin agak lama, karena kita tahu saat ini pemerintah juga masih berupaya menangani wabah virus corona. Dan masalah sampah ini perlu adanya kesadaran masyarakat bersama, bagaimana manfaat sampah itu dan yang lebih penting jangan membuangnya ke sungai,” pungkasnya.
Kepastian itu disampaikan Anang, saat perwakilan korban banjir Kelurahan Blimbing, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan mendatangi kantor Dinas setempat. Warga menginginkan agar pemerintah segera melakukan normalisasi Sungai Asinan serta melakukan penguatan tanaman serapan air di hutan, Laren, Dadapan dan Sugihan.
Warga mengaku, pembukaan lahan hutan yang dijadikan area pertanian tersebut dianggap menjadi pemicu banjir pada 26 Mei, lalu. Suyoto salah satu perwakilan warga Blimbing mengatakan, banjir yang terjadi akhir bulan Mei itu, merupakan banjir terparah selama 10 tahun terakhir. “Setiap tahunnya ada banjir tapi banjir pada 26 Mei lalu itu merupakan banjir terparah mas. Maka dari itu kami mengadukan masalah ini ke pemerintah, ,” kata Suyoto.
Selain pihak warga mengusulkan normalisasi Sungai Asinan dan penguatan tanaman serapan air di lahan perhutani. Warga juga meminta agar pemerintah merevitalisasi gorong-gorong di Kelurahan Blimbing dan memfasilitasi petugas kebersihan atau pasukan kuning serta memperbanyak bak tempat pembuangan sampah. “Kami berharap agar setelah usulan kami sampaikan, pemerintah menanggapinya, agar banjir di daerah pantura bisa teratasi,” jelasnya.[aha]

Tags: