Doa Untuk Korban Lion Air, Kejari Perak Salat Gaib Bersama Anak Yatim

Usai mengadakan salat gaib, Kejari Tanjung Perak menyantuni anak yatim piatu dari Yayasan Darul Tauhid, Rabu (31/10). Abednego

Kejari Perak, Bhirawa
Jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang pada Senin (29/10) mengetuk pintu hati Korps Adhyaksa. Salah satunya ibadah salat gaib yang dilakukan Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjung Perak berasama puluhan anak yatim piatu, Rabu (31/10).
Kepala Kejari (Kajari) Tanjung Perak Surabaya, Rachmat Supriadi mengatakan, pihaknya sengaja mengundang 27 anak yatim piatu dari Yayasan Darul Tauhid Surabaya.
Rachmat mengaku, kegiatan ini tak hanya sekadar salat dhuhur berjamaah dengan seluruh pegawai dan anak yatim piatu saja. Melainkan juga untuk mendoakan korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang, dengan jadwal keberangkatan dari Bandara Soekarno-Hatta pada.
Sambung Rachmat, tak hanya mendatangkan ustad untuk memberikan tausiah. Tapi pihaknya juga mengadakan salat gaib. “Setelah salat dhuhur berjamaah, kami salat gaib bagi korban jatuhnya pesawat Lion Air JT-610. Sekaligus berbagi rasa kasih sayang dengan sesama anak yatim yang berada di sekitar Kantor Kejaksaan Negeri Tanjung Perak Surabaya,” kata Rachmat.
Rachmat menambahkan, kegiatan serupa tak hanya hari ini diadakan. Namun pihaknya selalu rutin melaksanakannya usai salat dhuhur berjamaah dengan seluruh pegawai Kejari Tanjung Perak Surabaya. Dengan salat gaib ini, pihaknya berharap keluarga korban pesawat bisa diberi ketabahan dan kekuatan dalam menghadapi cobaan.
“Semoga rekan, kerabat, dan keluarga korban selalu diberi ketabahan serta kekuatan dalam menghadapi cobaan hidup tersebut,” ungkapnya.
Masih kata Rachmat, salat berjamaah bersama pegawai dan staf Kejaksaan ini bertujuan dalam meningkatkan spiritual para pegawai dan anggota. Setidaknya selama delapan jam bekerja dikantor, pihaknya mewajibkan para pegawainya untuk meluangkan waktu untuk beribadah bersama.
“Setidaknya luangkan 10 sampai 15 menit untuk salat berjamaah, tinggalkan semua pekerjaan kantor,” imbaunya.
Rachmat mengaku, selain mengadakan salat berjamaah, pihaknya juga kerap mengadakan kegiatan sumbangan sukarela. Kegiatan itu bersifat sukarela dan murni dari swadaya para pegawai. Salah satunya digunakan untuk menyantuni anak yatim piatu yang membutuhkan bantuan.
“Tergantung situasi keuangan, paling lambat kami usahakan setiap satu bulan selalu ada. Meskipun tidak terlalu besar, setidaknya sisihkan rezeki kami untuk sesama umat yang lebih membutuhkan. Seperti menyantuni anak yatim piatu ini tadi,” imbuhnya.
Rachmat menyatakan, untuk kegiatan pengumpulan dana untuk musibah-musibah yang terjadi beberapa waktu lalu, dikhususkan untuk internal Kejari Tanjung Perak Surabaya saja. “Kami (Kejari Tanjung Perak Surabaya) dikoordinir Kejati Jatim, lalu kami salurkan kepada yang membutuhkan,” pungkasnya. [bed]

Tags: