Dokter di Kabupaten Malang Sembuhkan Pasien Covid-19 dengan Uap Obat

Pasien yang terpapar Covid-19 saat melakukan terapi uap obat yang ditemukan dr Yosephine Pratiwi yang berasal dari Desa Ngijo, Kec karangploso, Kab Malang. [cahyono/Bhirawa]

Kab Malang, Bhirawa
Seorang dokter yang berdomisili di Desa Ngijo, di wilayah Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang dr Yosephine Pratiwi telah menemukan metode penyembuhan pasien yang terpapar Covid-19 dengan melalui terapi uap obat. Sedangkan dokter yang juga pemilik klinik dan Apotek Kondang Waras itu, mampu menyembuhkan puluhan pasien Covid-19 dengan terapi uap obat tersebut.  

dr Yosephine Pratiwi atau biasa diapanggil dr Tiwi, Rabu (21/7), kepada wartawan mengatakan, jika dirinya secara tidak sengaja menemukan penyembuhan Covid-19 dengan uap obat, yang mana dirinya banyak didatangi pasien yang terpapar Covid-19, dan tidak mendapat perawatan di rumah sakit ataupun tidak mau di rawat ke rumah sakit. Dan dari banyaknya pasien itu, lalu dirinya mencoba memberi obat pada umumnya dengan cara penguapan. “Dan ternyata ada tiga pasien yang pertama saya coba itu sembuh,” ucapnya.

Sedangkan, kata dia, komposisi obat yang saya berikan kepada pasien itu, yakni dengan memberi Abroxol, obat batuk berdahak yang berfungsi sebagai pengencer dahak (mukolitik), yang ditambah obat golongan kortikosteroid, yakni obat mengatasi peradangan, reaksi alergi dan penyakit autoimun. Sedangkan beberapa jenis obat itu kita ilarutkan dengan Natrium klorida (NaCl) dan sedikit minyak kayu putih. Kemudian ditampung dalam Nebulizer atau alat bantu penguapan, yang diterapkan pada pasiennya di ruang terbuka.

“Lalu uap itu dihirup pasien dan membuat nafas pasien menghangat. Karena ada kandungan Ambroxol dan kortikosteroid, maka pasien yang batuk akan mengeluarkan dahak,” jelasnya.

Sehingga dengan cara terapi uang itu, lanjut Tiwi, sudah saya diterapkan kepada 83 orang pasien yang positif Covid-19. Sedangkan dari 83 orang tersebut, 81 orang pasien diantaranya telah dinyatakan membaik dan sembuh dari Covid-19. Dan untuk dua orang pasien lainnya meninggal dunia, karena salah satunya tidak mau dirujuk ke rumah sakit, dan seorang lainnya dirujuk ke rumah sakit namun tidak tertampung. Sementara, terapi uap itu mampu mengembalikan saturasi oksigen pada pasien ke taraf normal.

“Jika dalam keadaan normal saturasi 95-100 atau dalam kondisi baik kadar oksigennya. Dan bila saturasi dibawah 83-85 maka harus dibantu mengggunakan ventilator. Namun, dengan terapi uap pagi dan sore di ruang terbuka, saturasi oksigennya bisa naik hingga 95 keatas,” terangnya.

Selain pasien melakukan terapi uang, Tiwi menegaskan, dirinya menganjurkan pada para pasiennya untuk juga mengkonsumsi asupan sehat dan bergizi, dan tetap melakukan kontrol secara rutin selama perawatan atau isolasi mandiri (isoman). Sehingga terapi uap itu untuk membantu pasien dalam meningkatkan saturasi oksigen yang ada ditubuh pasien yang terpapar Covid-19. Dan pasien harus rutin kontrol ke dokter maupun ke rumah sakit.

Dalam kesempatan itu, dia mengungkap, saya menemukan metode terapi uang sejak bulan Desember 2020 lalu, yang saat itu ibu saya dinyatakan positif Covid-19. Dan ibu saya juga kesulitan sembuh dengan meski sudah berbagai pengobatan diberikan oleh rumah sakit. Dan saat itu saya mulai melakukan penelitian, yang selanjutnya berhasil menemukan terapi uap, namun hingga kini belum dipatenkan. “Dalam kondisi darurat seperti ini, saya lebih memilih membantu penderita Covid-19, terutama yang tidak tertampung di rumah sakit, terutama pada  pasien yang kurang mampu,” tandas Tiwi. [cyn]

Tags: