Dokter Pratiwi Siap Jadi Relawan Vaksinator Vaksin Nusantara, Dianggap Mampu Sembuhkan Covid-19

dr Yosephine Pratiwi saat menunujukkan alat yang digunakan untuk terapi uap sebagai penyembuhan Covid-19. [cahyono/Bhirawa]

Kab Malang, Bhirawa
Masih ingat dr Yosephine Pratiwi? yang tempat prakteknya di wilayah Desa Ngijo, Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang, yang mana sempat menjadi berita Headine (HL) diberbagai media cetak, online, televisi, radio, dan juga viral di media sosial (medsos), karena mampu menyembuhkan ratusan orang yang terpapar Covid-19 dengan terapi uap. Kini dia siap menjadi tenaga relawan vaksinator vaksin nusantara, yang diciptakan mantan Menteri Kesehatan (Menkes) dr Terawan Agus Putranto.

Dokter Tiwi yang biasa dipanggil pasiennya itu, memilih menjadi relawan vaksinator vaksin nusantara, karena vaksin tersebut dapat dijadikan antibodi dalam tubuh untuk mencegah penularan Covid-19.

Dan dia yakin bahwa vaksin nusantara tersebut dapat menciptakan antibodi dalam tubuh, karena menggunakan Sel Dendritik, merupakan sel kekebalan yang bersifat adaptif, yang mana bisa menyesuaikan dengan banyak jenis virus masuk dalam tubuh manusia.

“Sel Dendritik yang merupakan bagian dari Monosit untuk menciptakan antibodi dalam tubuh. Misalnya ada orang yang terpapar jenis varian virus apapun, yang paling berperan adalah sel Dendritik,” ungkap dr Yosephine Pratiwi, Kamis (7/10), kepada wartawan.

Vaksin nusantara itu, kata dia, telah membuat dirinya termotivasi untuk menjadi relawan vaksinator vaksin nusantara. Bahkan, dirinya menyatakan kesiapannya untuk menjadi orang yang pertama di suntik vaksin nusantara.

Namun, jika memang vaksin tersebut sudah beredar di pasaran, dirinya juga siap untuk membelivaksin nusantara dengan uang pribadi. Sehingga pasien-pasien saya yang fanatik dan benar-benar dekat dengan saya, beserta keluarga saya siap beli dan siap bayar, jika vaksin itu sudah ada di Malang.

“Jadi saya beserta keluarga siap menyediakan vaksin nusantara. Karena kita harus menghargai hasil karya yang diciptakan anak bangsa Indonesia. Apalagi vaksin nusantara itu, dapat menciptakan antibodi dalam tubuh kita,” ujar Tiwi.

Menurut dia, keyakinan saya ini bukan tanpa dasar, karena dalam penggunaan vaksin nusantara yang bersifat lebih individual dan memanfaatkan sel darah setiap masing-masing orang, sehingga hal itu dinilai sangat cocok untuk digunakan banyak orang untuk menyembuhkan Covid-19, dari virus yang bisa menyebabkan kematian. Sebab, vaksin nusantara tersebut menggunakan sel darahnya sendiri. Sehingga masing-masing orang itu punya vaksinnya sendiri-sendiri di dalam tubuhnya.

“Namun, setiap orang itu memiliki perbedaan antibodi sendiri-sendiri, dan tidak bisa disamakan, karena bersifat individual, yang mana tidak bisa setiap orang menerima vaksin yang sama antara satu orang dengan orang lainnya,” jelas dia.

Sebab, lanjut Tiwi, vaksin nusantara itu menggunakan darah masing-masing orang. Sedangkan penyembuhan Covid-19 dengan menggunakan sel daranhya sendiri, mungkin baru baru ada di Indonesia. Sehingga dengan bersifat individual itu, maka tidak semua langsung di vaksin sama. Karena vaksin nusantara itu menggunakan sel darahnya sendiri. Sedangkan dalam proses pengambilan darah sesorang, misalnya dari orang si A diambilkan dari A.

“Lalu setelah diambil dimasukkan ke alat, dan diproses selama kurang lebih tiga hari, yang selanjutnya dimasukkan ke tubuh si A lagi. Sehingga itu yang membuat dirinya berpikir, bahwa vaksi nnusantara itu bagus. Dan bahkan, belum ada ada di dunia, yang bisa kita pastikan aman vaksin nusantara tersebut,” tegasnya. [cyn]

Tags: