Dokter Senior Kota Probolinggo Meninggal Terpapar Covid-19

RSUD Moh Saleh lepas jenasah dokter Cholig.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Kota Probolinggo, Bhirawa
Hari ini dunia kesehatan Kota Probolinggo kehilangan seorang pahlawan kesehatan. Beliau adalah senior, bapak kami, bapak kesehatan di Kota Probolinggo. Kami sangat berduka, tetapi kami yakin bahwa apa yang selama ini menjadi contoh baik perilakunya akan menjadi teladan dokter-dokter junior.

“Mudah-mudahan amal dan segala perbuatan dokter Cholig diterima di sisi Allah SWT,” jelas Direktur RSUD dr Mohamad Saleh, dr Abraar HS Kuddah saat melepas pasien jenazah Covid 19 bersama rekan sejawat dan tenaga kesehatan, di kamar mayat RSUD, Kamis (2/7) sore.

dr Abd Cholig, 73 tahun merupakan dokter umum yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK). Pria kelahiran Surabaya pada tahun 1947 tersebut berkiprah di dunia kesehatan di Kota Probolinggo sejak tahun 1980.
Menurut penuturan sang istri, Wahyu menjelaskan, sejatinya dr Cholig akan memeriksakan sinusitis yang dideritanya ke RSUD Waluyo Jati Kraksaan, pada Rabu (1/7).

“Rabu pagi masuk (RSUD Waluyo Jati), Rabu malam diantar ke RSUD dr Mohamad Saleh. Sebenarnya akan diopname ke Lavalet atau akan dibawa Madiun, karena Lavalet penuh, diusahakan disini bisa. Akhirnya dirawat disini,” tutur Wahyu yang didampingi anak lelakinya.

Ia menambahkan, suaminya mengalami sesak nafas, diare dan tidak nafsu makan beberapa hari sebelum masuk rumah sakit untuk opname. Jenazahnya dr Abd Cholig disemayamkan di makam keluarga di daerah Benowo, Surabaya.
Sementara itu, ditemui usai melepas keberangkatan jenazah, dr Abraar mengungkapkan bahwa alharhum memiliki riwayat penyakit jantung dan penyakit bawaan diabetes. Saat pandemi Covid 19, dr Cholig sebagai pengambu di BPJS melayani banyak pasien.

Almarhum dinyatakan positif COVID 19 setelah IGM (Immunoglobulin) positif/reaktif oleh RSUD Waluyo Jati Kraksaan, Kabupaten Probolinggo. Kemudian dilakukan dua kali swab, hasilnya positif.

“Selanjutnya, almarhum dirujuk ke RSUD dr Mohamad Saleh. Selama disini dilakukan terapi Covid namun karena kegagalan multi organ dalam tubuhnya, beliau tidak mampu bertahan hidup dan akhirnya meninggal dunia,” tutur dr Abraar yang juga juru bicara gugus tugas percepatan penanganan Covid 19 Kota Probolinggo ini.

Ditanya kenapa begitu banyak tambahan, ada beberapa faktor kata Abraar. Yakni adanya warga Probolinggo yang terpapar Ditanya kenapa begitu banyak tambahan, ada beberapa faktor kata Abraar. Yakni adanya warga Probolinggo yang terpapar Covid-19 dan dirawat di sejumlah rumah sakit di Surabaya dan Sidoarjo dibawa pulang ke Probolinggo.

Pemindahan sejumlah pasien itu, kata Plt Direktur RSUD dr Mohamad Saleh, Kota Probolinggo itu tanpa menaati protokol kesehatan. Yakni, dilakukan oleh keluarga pasien bukan perawat.
“Pasien-pasien dari luar daerah itu dibawa ke Probolinggo kemudian dimasukkan ke RSUD melalui pintu UGD. Mereka dijemput anggota keluarganya, berkumpul dalam satu mobil,”tambahnya.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Probolinggo, dr.NH Hidayati menambahkan , lonjakan pasien merupakan hasil akumulasi dari tes swab sejak 20 Juni lalu, namun baru keluar hari ini.

“Kota Probolinggo menjadi daerah dengan penyebaran transmisi lokal yang cukup tinggi. Maka, yang harus dilakukan adalah disiplin dan sesuai dengan protap serta protokol kesehatan yang ada,”jelasnya.

Selain total 70 orang terpapar Covid -19 , 37 orang diantaranya sembuh dan 3 orang meninggal dunia. Sementara PDP sebanyak 40 orang. Berharap tidak akan ada tambahhan lagi.

Sedangkan ODP sebanyak 374 orang. Oleh karena itu, warga kembali diminta tetap disiplin agar tak lagi menjadi korban terpaparnya COVID-19. -19 dan dirawat di sejumlah rumah sakit di Surabaya dan Sidoarjo dibawa pulang ke Probolinggo.

Pemindahan sejumlah pasien itu, kata Plt Direktur RSUD dr Mohamad Saleh, Kota Probolinggo itu tanpa menaati protokol kesehatan. Yakni, dilakukan oleh keluarga pasien bukan perawat.

“Pasien-pasien dari luar daerah itu dibawa ke Probolinggo kemudian dimasukkan ke RSUD melalui pintu UGD. Mereka dijemput anggota keluarganya, berkumpul dalam satu mobil,”tambahnya.(Wap)

Tags: