Dollar Menguat, Industri Wisata Bergeliat

Gunung Bromo

Gunung Bromo

Surabaya, Bhirawa
Menguatnya kurs Dollar US terhadap Rupiah memang sangat berpengaruh pada perekonomian Indonesia. Namun kondisi ini malah memberikan keuntungan bagi biro wisata karena banyak wisatawan yang memilih berlibur ke dalam negeri.
Biro Perjalanan Mulya Tour & Travel,  yang di miliki oleh Iko Maretha Hadi mengutarakan, sejumlah perjalanan keluar negeri, khususnya daerah wisata seperti Singapura, Kuala Lumpur, ataupun Thailand kini tidak seramai biasanya. Masyarakat lebih banyak beralih untuk berlibur ke tujuan wisata seperti Bali, Lombok, ataupun Karimunjawa. Destinasi wisata tersebut, adalah tempat yang paling banyak di cari warga Surabaya.
“Untuk tour ke Karimunjawa, biayanya cukup dengan Rp.900 ribu per orang, yang sudah termasuk biaya transport dan penginapan serta konsumsi yang akan diberangkatkan pada tanggal 18 September mendatang. Sejauh ini sudah terdapat sepuluh orang yang telah melakukan pendaftaran dan pembayaran,” ujarnya, Selasa (25/8) kemarin.
Lanjut Iko, jumlah masyarakat yang melakukan perjalanan keluar negri turun sampai dengan 65% di bandingkan bulan yang sama. Dengan nilai tukar Rupiah yang melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) mendorong perubahan perilaku konsumen dari berlibur ke luar negeri menjadi ke dalam negeri atau domestik.
“Jadi tidak semua itu buruk ketika dolar menguat, minimal UKM yang berada di tempat wisata kebanjiran pembeli, atau pemilik vila juga senang karena tempatnya banyak di pesan para wisman. Jadi bisa dikatakan momen tersebut harus benar-benar dimanfaatkan dengan baik oleh daerah setempat untuk mengembangkan daerah wisata sebaik-baiknya,” jelasnya.
Sementara itu menurut Hanny Tanneke, yang bekerja sebagai marketing sebuah tour dan travel di Surabaya mengatakan tempat dia bekerja sedang membidik konsumen untuk berlibur ke Pulau Madura, terutama untuk wisata pantainya Gili Labak yang berada di Sumenep.
“Pengembangan potensi wisata Gili Labak belum tergarap dengan baik, untuk itu kami tawarkan wisata ke pantai pasir putih dengan laut yang bening di daerah Sumenep. Untuk biaya tidak terlalu mahal, cukup Rp.250 ribu per orang, apabila yang ikut lebih dari lima orang dalam satu rombongan biayanya akan turun menjadi Rp.200 ribu per orang,” jelasnya.
Sebenarnya ada dampak yang positif ketika dolar menguat terhadap rupiah, jumlah wisatawan asing yag berkunjung ke Indonesia seharusnya bertambah banyak. Dengan logika, semua produk kerajinan, dan penginapan jauh lebih murah. Sehingga banyak wisman asing yang seharusnya dating membawa dolar Amerika.
“Sekarang bagaimana pemerintah mempromosikan Indonesia ditengah-tengah dolar Amerika yang dominan terhadap rupiah. Karena ini peluang bagus untuk menarik investasi secara besar-besaran baik dari pariwisata ataupun industri,” tutupnya. [wil]

Tags: