Foto: ilustrasi
Surabaya, Bhirawa
Mengantisipasi menurunnya okupansi di sejumlah hotel di Jawa Timur khususnya di Surabaya saat di bulan Ramadan, beberapa perhotelan sudah mulai siap-siap menggelar promo spesial untuk mendokrak okupansi dengan menyediakan paket spesial.
Executief Secretary Mercure Grand Mirama Surabaya, Maya Puspita, menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan berbagai promo maupun harga khusus untuk mengundang para tamu bisa menikmati menu yang disediakan baik untuk berbuka puasa maupun saur.
“Kami optimistis okupansi tetap tinggi seperti tahun kemarin khususnya untuk Food & Beverage, untuk itu kami telah menyiapkan paket Ramadan berupa kamar plus saur maupun buka puasa dengan harga spesial,” jelas Maya, Senin (18/5).
Selain itu pihaknya juga lebih optimistis dengan selesainya bangunan restoran baru miliknya yakni Trimurti bisa banyak mendatangkan para tamu. “Dengan adanya resto baru ini bisa menampung lebih banyak tamu dengan konsep yang lebih elegan dibandingkan dengan resto yang lama dengan tempat dan model yang terbatas,” ujarnya.
Sehingga diharapkan di bulan puasa nanti restoran akan tetap ramai meskipun pendapatan kamar mengalami penurunan. Hal senada juga disampaikan Marketing Communication Manager HARRIS-POP Hotel & Conventions, Setiawan Nanang, bahwa dibulan puasa akan ada perbandingan terbalik antara kamar dengan F&B.
“Biasanya kalau di bulan puasa F&B lebih cenderung ramai tamu dibandingkan dengan kamar, untuk itu kami juga mensiapkan promo spesial price yang nanti akan kami launching akhir Mei ini,” kata Iwan.
Adapun promo spesial yang digagas olehnya yakni dengan mengundang para sosialita maupun ibu-ibu yang ingin menggelar arisan. “Kami memberi kesempatan bagi rombongan, sosialita dan ibu-ibu untuk bisa menggelar acara di hotel kami baik yang berkaitan dengan Ramadan maupun kegiatan lain,” pungkasnya optimistis.
Karena setelah satu bulan dibukannya hotel ini, okupansi kamar terus naik. “Hotel kami baru buka namun okupansi selalu diatas 80 persen, untuk itu kami yakin dibulan Ramadan nanti okupansi kamar maupun F&B tetap tinggi,” tuturnya. [riq]
