Dongkrak Perekonomian, Gedung KSOP IV Panarukan Diresmikan

Bupati Situbondo Dadang Wigiarto didampingi Kepala KSOP IV Panarukan dan Direktur KPLP Ditjen Perhubungan Laut Ir. Ahmad AM, M.MTr, QIA, CFr, saat peresmian gedung KSOP IV Panarukan, Senin (20/1). [sawawi/bhirawa]

Situbondo, Bhirawa
Untuk memberikan pelayanan yang prima cepat dan mudah, Bupati Situbondo Dadang Wigiarto, SH meresmikan Gedung Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Panarukan Situbondo, Senin (20/1).
Peresmian dilakukan Bupati Dadang bersama Kepala KSOP IV Panarukan Miftahul Hadi serta Dirjen KPLP Perhubungan laut serta Forkopimda setempat.
Selain meresmikan gedung KSOP Klas IV Panarukan, Bupati juga meresmikan Masjid Al Manna di Pelabuhan Kalbut dan Masjid As-Salwa di Pelabuhan Jangkar.
Bupati Situbondo Dadang Wigiarto, SH menyampaikan, Pelabuhan Panarukan pernah menjadi pelabuhan terbesar di era Belanda dahulu kala.
Saat itu, urai Bupati Dadang, pelabuhan Panarukan digunakan sebagai lalu lintas kapal pengangkut hasil bumi Jawa Timur ke Belanda.
“Harapannya Situbondo maju hingga dikenal dilevel nasional,” pungkas Bupati Dadang.
Sementara kepala KSOP Klas IV panarukan , Miftahul hadi menyatakan puas dengan peresmian gedung layanan kesyabandaraan yang dipimpinnnya.
Menurutnya gedung ini diharapkan bisa memperlancar layanan pelabuhan. “Alhamdulillah acara peresmian berjalan lancar,” aku Kepala KSOP IV, Capt. Miftahul Hadi, MM. M.Mar.
Masih kata Miftah-panggilan akrab Miftahul Hadi, pembangunan gedung kantor dan dua masjid dibiayai dana dari APBN.
Untuk proyek pembangunan gedung memiliki luas total lahan yang dipakai 465 meter persegi. Miftah berharap dengan adanya gedung baru, ke depan dapat meningkatkan kinerja pelayanan karyawan KSOP IV Panarukan Situbondo kepada masyarakat.
“Terutama yang bergerak dalam bidang kesyahbandaran,” papar Miftah.
Di sisi lain, Prof. Dr. Saleh selaku Ketua Dewan Riset Daerah Kabupaten Situbondo menjelaskan, kegiatan ekspansi dermaga akan dilakukan agar bisa mencapai angka minimal 11 meter pada kedalaman pelabuhan bisa terealisasi.
Dengan begitu, kata Saleh, amanat Peraturan Presiden terutama pada lampiran 80 bisa berjalan dengan baik.
“Dengan demikian rencana menghidupkan kembali kereta api jurusan Jember-Panarukan akan terwujud. Proyek ini mengambil dana dari APBN sebesar 500 miliar rupiah,” ucap Saleh. [awi]

Tags: