Dongkrak Prestasi, KONI Kota Batu Audit Menyeluruh Setiap Cabor

Dengan adanya audit menyeluruh yang dilakukan KONI Batu diharapkan semua kegiatan setiap Cabor bisa dijalankan sesuai perencanaan dan skala prioritas.

Kota Batu, Bhirawa
Komite Olah raga Nasional Indonesia (KONI) Kota Batu melaksanakan audit menyeluruh terhadap semua Cabang Olah Raga (Cabor) yang ada di bawah binaannya. Audit tidak hanya terkait anggaran, tetapi juga sarana prasarana olah raga, serta program kerja. Diharapkan dengan audit mampu mendongkrak prestasi atlet dari semua Cabor yang ada di Kota Batu.
Diketahui audit KONI Batu ini dilakukan dengan membuat monitoring dan evalusi terhadap 32 Sekretariat Cabor yang ada dibawah naungan KONI Kota Batu. Tim Auditor terdiri dari unsur Auditor Internal, Bidang Organisasi dan Hukum Olahraga, Bidang Pengumpulan dan Pengelolaan Data, dan Bidang Penelitian dan Pengembangan
“Untuk memastikan target prestasi yang sudah ditetapkan bisa tercapai, maka Pengurus KONI Kota Batu melakukan audit menyeluruh. Audit in bukan hanya terkait anggaran, sarana prasarana apa saja yang pernah diterima Cabor, namun juga mengaudit secara keorganisasian,” ujar Kepala Bidang Organisasi dan Hukum KONI Kota Batu, Budi Winarto SH, Senin (19/10).
KONI Kota Batu memiliki prinsip untuk bisa mencapai prestasi olah raga tidak hanya didapatkan lewat latihan keras saja. Namun juga ada faktor keberhasilan penunjang lainnya. Yakni, kelengkapan sarana prasarana latihan dan matangnya perencanaan dan pelaksanaan program latihan.
Budi Winarto menjelaskan, yang paling utama mengaudit kegiatan dan rencana kegiatan Cabor. Hal ini untuk mengetahui, apakah kegiatan yang telah dilaksanakan sudah sesuai dengan skala prioritas utama atau belum.
“Jika sudah sesuai dengan skala prioritas utama, maka diharapkan gerakan yang dilaksanakan pada tahun 2021 nanti harus standart yang telah ditetapkan. Dimulai dari kegiatan, sarana prasarana olah raga, serta anggaran yang diterima setiap Cabor,” jelas Budi Winarto.
Dan dari hasil audit yang dilakukan, lanjutnya, diketahui 60% Cabor sudah melaksanakan sesuai dengan standar yang ada. Artinya, masih ada 40% dari Cabor yang ada masih harus dilakukan pembenahan. Termasuk membina kemampuan Cabor dalam menyesuaikan antara perencanaan dan kegiatan.
Dalam arahannya, setiap Cabor tidak perlu muluk – muluk dalam membuat gambaran prediksi potensi Cabor. Namun yang terpenting adalah setiap tahapan yang ada bisa dilaksanakan secara maksimal sesuai dengan kemampuan. [nas]

Tags: