Dongkrak Produksi Kambing Jatim Optimistis Lebihi Jabar

Kambing Boerawa Lampung

Kambing Boerawa Lampung

Pemprov, Bhirawa
Produksi kambing di Jawa Timur masih kalah tipis dengan Jawa Barat. Namun, Pemprov Jatim melalui Dinas Peternakan Jatim berupaya meningkatkan produksi kambing hingga melebihi produksi Jawa Barat.
Untuk meningkatkan produksi kambing, di Jatim telah mulai mengembangbiakkan kambing jenis baru, yakni boerja (pesilangan kambing boer dan kambing jawa) serta boerawa (persilangan kambing boer dan kambing etawa).
“Kambing boerja dan  boerawa ini mulai banyak dikembangkan di Jatim seperti Bojonegoro, Malang, Blitar dan Trenggalek. Persilangan ini cukup sukses karena bentuk kambing bisa lebih besar dan berbobot sehingga daging lebih banyak,” kata Kepala Dinas Peternakan Jatim, Ir Maskur MM, Minggu (12/4).
Ia menuturkan, kambing boer yang merupakan spesies kambing asal Afrika Selatan memliki ukuran dan bobot yang cukup besar. Jika dibandingkan dengna kambing jawa bobot dengan umur yang sama bisa beda jauh. “Kalau kambing jawa bobot 20-25 kg, kambing boer bisa diatas 50 kg. Jadi persilangan jadi boerja dan boerawa ini sangat menguntungkan peternak,” katanya.
Bahkan, lanjut Maskur, Gubernur Soekarwo sangat mendukung pengembangbiakan boerja. Untuk itu, pihaknya kini terus gencar menyosialisasikan kambing jenis baru tersebut dan juga menyediakan kambing boer jantan super untuk membuntingi kambing jawa dan etawa melalui proses kawin alam.
Selain itu, proses pengembangbiakan juga dilakukan denga proses inseminasi buatan (IB). Maskur mengakui, selama ini jumlah kambing Jatim masih kalah dibandingkan dengan Jawa Barat. Namun dengan boerja dan boerawa ini, ia yakin minat peternak pada jenis baru ini akan sangat tinggi dan bisa mendongkrak jumlah populasi kambing di Jatim.
Salah satu peternakan yang fokus dalam pembibitan kambing adalah Agriranch yang berada di Karangploso-Malang. Peternakan tersebut melakukan persilangan kambing yang ada di Indonesia dengan Kambing Boer. Dalam melakukan usahanya tersebut tidaklah main-main karena parent stock (indukan) Kambing Boer diimpor dalam jumlah yang cukup banyak yaitu 119 ekor.
Jika Boer jantan dikawinkan dengan kambing lokal, baik secara alam atau dengan IB, hasil persilangannya yang memiliki 50% boer sangatlah mengagumkan. Keturunan F1 ini akan membawa kecenderungan genetik yang kuat dari Boer.  Besarnya tubuh dan kecepatan pertumbuhannya akan tergantung pada besarnya kambing lokal yang dikawinkan.
Selain itu, perkembangan kambing juga tergantrung pada ransum pakannya. Hasil silangan jantan dapat mencapai berat dipasarkan 35-45 kg dalam waktu enam sampai delapan bulan, dengan peningkatan jumlah daging pada karkas lebih banyak dari yang dihasilkan anak kambing lokal dengan umur yang sama. [rac]

Tags: