Dongkrak Produksi Migas, Anjungan Lepas Pantai PHE-12 Bakal Diaktifkan

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) West Madura Offshore (WMO) lakukan sesi foto bersama usai Sosialisasi dalam rangka pekerjaan penempatan kembali anjungan lepas pantai PHE-12.

Surabaya, Bhirawa
PT. Pertamina Hulu Energi (PHE) West Madura Offshore (WMO) kembali akan mengaktifkan anjungan lepas pantai PHE-12 di 50 Km dari bibir pantai kabupaten Bangkalan, Madura, Jawa Timur. Anjungan ini sebelumnya sempat dilakukan pemotongan bangunan atas (topside) akibat kejadian kemiringan pada struktur anjungan dikarenakan adanya perubahan kondisi tanah.

Senior Manager Departemen Operasi SKK Migas Perwakilan Jabanusa, Indra Zulkarnain memgungkapkan anjungan PHE-12 seharusnya sudah beroperasi di 2017, akan tetapi terjadi insiden kemiringan sehingga perlu dilakukan perbaikan dengan memasang struktur baru. “Saat ini proses perizinan sudah selesai dan tinggal pengerjaan,” terangnya, Senin (14/9).

Indra berharap semua pekerjaan yang dilakukan PHE WMO berjalan aman dan lancar. “Perhatikan tingkat kesehatan dan keselamatan pekerja di tengah pandemi Covid-19,” ujarnya.

Saat ini PHE WMO mampu menghasilkan 2 ribu sampai 3 ribu barel minyak per hari. Dengan pemasangan anjungan PHE-12 diharapkan bisa menambah 5 ratus sampai seribu barrel minyak per hari. “Pemasangan anjungan PHE-12 diharapkan bisa menambah jumlah produksi PHE WMO, dan bisa meningkatkan perekonomian di Jawa Timur dan Kabupaten Bangkalan. Program CSR (Corporate Social Responsibility) kepada masyarakat untuk terus di lanjutkan,” jelas Indra.

Rencananya, pada September-Oktober 2020, ini PHE-WMO akan memasang kembali anjungan yang sudah dipotong sebelumnya. Anjungan lepas pantai PHE-12 yang akan dipasang kembali adalah anjungan yang lama dan posisinya hanya bergeser sedikit. Pemerintah Kabupaten Bangkalan sendiri menyambut baik pembukaan anjungan lepas pantai itu. PHE-WMO diharapkan aktif menjalin komunikasi dan sosialisasi langsung kepada masyarakat sekitar.

Perusahaan juga diharapkan berperan aktif dalam pembangunan perekonomian dan mengembangkan potensi lokal masyarakat. Dampak lingkungan diharapkan bisa dikendalikan, agar ekosistem laut yang menjadi mata pencaharian masyarakat tidak tercemar.[riq]

Tags: