Dongkrak Wisatawan, Perbaiki Pelayanan di Bandara

22-bimtekPemprov, Bhirawa
Pelayanan yang ada bandara sangat mempengaruhi kesan pertama wisatawan baik nusantara dan mancanegara. Untuk itu, pelayanan di bandara menjadi bagian yang sangat penting dan perlu ada peningkatan.
Untuk menjadikan pelayanan mendatang lebih baik lagi, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) bersama Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim melakukan singkronisasi bersama lembaga terkait diantaranya Angkasa Pura, Pengelola Bandara Internasional Juanda Surabaya, Airlines, hingga imigrasi dan bea cukai.
“Kesan pertama sangat menentukan. Ketika wisatawan baik nusantara dan mancanegara mendatangi suatu daerah, maka kesan yang dilihat pertama adalah pelayanan yang ada di bandara. Sudah saatnya perlu peningkatan mutu pelayanan lebih baik ke depannya dan menjadikan friendly tourism airport,” kata Kasubbid Pengembangan Produk dan Layanan Direktorat Industri Pariwisata Kemenparekraf Drs Partono MM di sela-sela Binteks Pelayanan Prima, Rabu (21/5).
Menurutnya, diselenggarakan Binteks diharapkan antara manajemen dari berbagai pihak ini bisa mendukung peningkatan pelayanan dengan mengeluarkan kebijakan dan aturan main yang sesuai. “Sehingga  kedepan tetap berupaya komplain semakin terkurangi. Memang penataan seperti ini memerlukan waktu,” katanya.
Sedangkan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Jatim, Dr H Jarianto MSi mengatakan, inisiatif yang ditempuh Kemenparekraf RI dalam melangsungkan singkronisasi kebijakan berkaitan dengan pelayanan, dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait dinilai cukup baik dan hal ini memang sangat krusial.
“Pelayanan bandara yang cukup bagus, akan mendatangkan banyak wisatawan. Apalagi di Jatim terdapat keberagaman alam budaya yang tersebar diberbagai daerah. Ada 765 objek wisata di Jatim yang bisa dikunjungi wisatawan baik nusantara dan mancanegara,” katanya.
Jarianto mengatakan, keberhasilan pembangunan pariwisata yang dibangun melalui program sinergitas pariwisata yang terintegritas, koordinatif, dan kolaboratif yang sangat berpengaruh salah satunya pelayanan. “Citra pelayanan tidak dapat dihitung masing-masing tiap komponen. Tapi citra diwujudkan dengan kerjasama keseluruhan pihak yang berkepentingan,” ujarnya.
Jarianto juga menambahkan, kalau pihaknya selalu berupaya mendorong adanya penerbangan langsung ke tempat destinasi wisata yang ada di Indonesia maupun penerbangan dari negara asal wisatawan.  Salah satunya telah diwujudkan yaitu penerbangan dari Surabaya ke Jeddah.
Sementara, Andrias Yustinian selaku Kepala Bagian Hukum dan Komunikasi  PT Angkasa Pura  mengatakan, pelayanan yang dikembangkan dalam mendukung kepariwisataan di Jatim mempunyai beberapa kerjasama. Diantaranya, penempatan digital touch screen objek wisata, kegiatan penampilan seni dan budaya. “Selama ini ada di Terminal Satu nanti kami kembangkan di Terminal Dua,” katanya. [rac]

Tags: