Donor Darah Jadi Pelajaran Peduli Sesama Pelajar

Para siswa-siswi menjalani pemeriksaan terlebih dahulu sebelum dilakukan pengambilan darah.

Sidoarjo, Bhirawa
Kepedulian terhadap sesama tidak serta merta bisa dilaksanakan begitu saja, namun harus ada latihan ataupun kebiasaan. Termasuk dalam kegiatan donor darah yang dilaksanakan oleh Tim PMR (Palang Merah Remaja) SMK Antartika 2 Buduran, Sidoarjo, dijadikan ajang latihan peduli sesama, atau minimal peduli sesama pelajar.
Pelaksanaan donor darah yang dilakukan, (21/11) ada sekitar 145 siswa-siswi dan kalangan guru yang telah mengikuti kegiatan tersebut. Donor darah ini digelar untuk menyumbang pasokan darah di UPTD Donor Darah dan PMI Sidoarjo yang saat ini stoknya terus mulai menipis.
Tidak hanya donor darah, para siswa juga menggelar acara penyuluhan kesehatan, sosialisasi kesehatan ke sekolah lain, cek kesehatan melibatkan tim medis kecamatan serta penerimaan anggota baru PMR SMK Antartika 2 Sidoarjo.
“Kalau yang ikut donor darah sudah mencapai ratusan siswa. Kemarin ada 65 peserta dan sekarang sudah ada 85 peserta terdiri dari siswa-siswi dan guru-guru kami,” terang Sekretaris Umum PMR SMK Antartika 2, Rasela Ihsa Pramita Sufa’at.
Acara itu, lanjut siswi kelas XI Multi Media 4 ini digelar 3 bulan sekali. Tujuannya untuk menambah pasokan darah yang menipis baik di UPTD PMI maupun di sejumlah rumah sakit lantaran banyak kasus kecelakaan dan ibu-ibu melahirkan yang membutuhkan pasokan darah.
Saat ini kegiatannya baru digelar di internal sekolah. Namun ke depan pihaknya berencana melaksanakan di luar sekolah.
“Kegiatan ini sekaligus untuk meningkatkan nilai kemanusiaan yakni peduli terhadap orang yang membutuhkan darah. Juga sebagai ajang latihan peduli sesama, termasuk antar sesama pelajar,” imbuhnya. Sedangkan Seksi Keterampan Hidup Sehat (KHS) PMR SMK Antartika 2 Sidoarjo, Ajeng Ayu S menambahkan dari sekitar 2.000 siswa lebih tidak semua bisa diikutkan donor darah. Hal ini disebabkan petugas mensyaratkan yang ikut donor darah harus sudah berusia 17 tahun dan memiliki berat badan minimal 47 kilogram. “Memang awalnya banyak yang takut. Tapi setelah kami promosikan, akhirnya yang awalnya ketakutan kena jarum suntik akhirnya ikut donor darah juga, karena sudah memenuhi syarat,” tegasnya.
Sementara Kepala SMK Antartika 2 Sidoarjo, Imam Jawahir menuturkan kegiatan Donor Darah yang digelar organisasi PMR itu merupakan kegiatan luar biasa. Menurutnya kegiatan itu patut diteladani oleh siapa pun lantaran sudah mewujudkan hakekat sebagai manusia makhluk sosial yang saling membantu sesama, khususnya yang paling membutuhkan darah.
Jadi, darah hasil donor sangat dibutuhkan saat orang kritis untuk menyambung hidup.
“Kegiatan ini menyadarkan siswa sejak dini, kalau saling menolong kepada sesama sangat dibutuhkan,” tutur Imam Jawahir. [ach]

Tags: