Dorong Anak Muda Sejahtera Bersama KUR

Penyaluran kredit kepada masyarakat telah menjadi salah satu perangkat atau instrumen Pemerintah dalam menjaga pertumbuhan ekonomi nasional sehingga wajar jika pemerintah perlu terus mengawal dan memberikan perhatian khusus pada pergerakan pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) beserta penyaluran kredit bagi pelaku UMKM termasuk bagi pemula atau generasi muda. Oleh sebab itu, pemerintah perlu terus mendorong peningkatan porsi kredit UMKM terhadap kredit perbankan sesuai dengan ketentuan dan kebijakan yang rekomendasikan menjadi minimal 30% pada tahun 2024.

Selain itu, bentuk dukungan dan komitmen Pemerintah kepada UMKM, Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang diagendakan diberikan kepada UMKM produktif yang belum memiliki cukup agunan untuk mengakses pembiayaan, atau biasa disebut feasible namun unbankable bisa direalisasikan dengan baik dan maksimal. Terlebih, target penyaluran KUR pada APBN 2023 ditetapkan sebesar Rp450 triliun dengan penambahan target debitur baru KUR paling sedikit 1,76 juta debitur dan target debitur graduasi KUR paling sedikit 2,36 juta debitur. Ditambah skema KUR Super Mikro yang di tahun 2023 ini diturunkan suku bunga/marjin KUR Super Mikro dari 6% menjadi sebesar 3% efektif per tahun untuk meningkatkan jumlah debitur KUR baru dan memperluas akses pembiayaan bagi usaha super mikro, (Kontan, 18/3/2023).

Itu artinya, komitmen pemerintah dalam memberikan subsidi bunga/subsidi marjin kepada debitur KUR yang di dalamnya termasuk penjaminan kredit, menjadikan masyarakat dapat mengakses kredit yang mudah dan murah sangat penting untuk diwujudkan secara konkret, sehingga target pencapain porsi kredit UMKM tersebut diharapkan dapat mempercepat penciptaan usaha baru di sektor UMKM, serta mampu mengurangi tingkat kemiskinan dan pengangguran

Oleh sebab itu, menjadi tidak salah jika pemerintah perlu terus mendorong upaya agar generasi muda dapat terus mengembangkan kompetensi, produktifitas, dan juga menumbuhkan jiwa kewirausahaan. Peningkatan kewirausahaan dikalangan generasi muda, diantaranya termasuk para santri dan Ibu Rumah Tangga, sehingga dengan begitu anak muda bisa sejahtera bersama KUR. Selebihnya, generasi muda bisa terus menciptakan lapangan kerja dan memperkuat resiliensi perekonomian keluarga.

Novi Puji Lestari
Dosen FEB Universitas Muhammadiyah Malang.

Tags: