Dorong Kemajuan Ekonomi, Gelar Mojodeso Expo 2018

Gerakan Roda Perekonomian Kreatif Melalui Mojodesa Expo 2018

Bojonegoro, Bhirawa
Menfggerakkan roda perekonomian desa, Pemerintah desa Mojodeso menggelar Mojodeso Expo 2018 . gelar pameran ini mengetengahkan berbagai produk masyarakat desa terutama Berbasis Pemeliharaan Lingkungan dan Daur Ulang Sampah.
Kegiatan Mojodeso Expo 2018 yang juga serangkaian dengan peringatan HUT ke 73 RI dimulai dengan Sujud Syukur, Upacara Bendera, Mojodeso Expo, Turnamen Futsal dan Lomba Lingkungan antar RT.
Mojodeso Expo digelar mulai tanggal 17 Agustus hingga 20 Agustus 2018. Berbagai produk unggulan masing masing RT di desa Mojodeso dijual selama Expo ini.
Produk-Produk yang dijual sangat beraneka ragam, mulai dari sayuran organik, kerajinan berbasis daur ulang sampah, aneka kuliner seperti Teh Bougenville, Teh Kemangi, Teh Bunga Sepatu, Teh Daun Kersen, Teh Ulam Raja, dawet ilat bajul, Kurmo Jowo, berbagai makanan tradisional dan lain sebagainya.
Adanya Expo ini merupakan salah satu upaya Pemerintah Desa Mojodeso dalam menggerakkan roda perekonomian para pelaku ekonomi kreatif di desa berlogo ‘Payung’ ini.
Bermula dari pemeliharaan tanaman dan pengelolaan sampah di masing-masing lingkungan RT sehingga tercipta aneka produk produk unggulan.
Kades Mojodeso, Warsiman, menegaskan bahwa diharapkan masing masing RT memiliki produk unggulan yang nantinya menjadi Pendapatan Asli Rukun Tetangga (PART) guna mewujudkan slogan, “Sehat Mandiri Sejahtera”.
Di salah satu stand expo, kita bisa jumpai stand bertuliskan RT. 11 yang menjual aneka produk teh unik.
Laba penjualan dari expo ini dimasukkan ke Kas RT yang dikelola oleh Ketua RT dan Pengurus RT untuk berbagai kegiatan lingkungan, jadi tidak untuk salah satu individu tertentu.
“Alhamdulillah, bisa untuk Pendapatan Asli Rukun Tetangga”, ujar Daud Yusuf selaku ketua RT. 11. Adanya PART ini bisa menjadi penunjang dalam berbagai kegiatan
Selanjutnya seperti Kirab Budaya, Pengajian Rutin Anjangsana, dan yang lebih penting lagi untuk pengembangan inovasi di tahap berikutnya.
Adib Nurdiyanto, pembina inovasi di RT. 11 menuturkan, ini adalah pola terintegrasi yang diterapkan oleh lingkungan Rukun Tetangga.
Selanjutnya diharapkan bisa menjadi modal untuk mengikuti kompetisi inovasi di tingkat nasional atau bersaing dalam bisnis tingkat nasional.
“Perayaan Kemerdekaan bisa menjadi titik awal bagi tiap tiap Desa dalam mengembangkan potensi wilayahnya,” ujarnya..
Jika masing masing Kabupaten di Indonesia bisa berinovasi secara terintegrasi, maka secara tidak langsung ini bisa menjadi langkah signifikan dalam kemajuan Provinsi dan kemudian kemajuan bangsa Indonesia. [bas]

Tags: