Dorong Kemandirian Ekonomi Lewat Santri Pertanian Hidroponik

Generasi Muda Hidroponik (GMH) Binaan BI Jember saat sosialisasi sistem pertanian hidroponik di MAN 1 Jember, Kamis (5/10).

(Road to ISEF 2017)
KabJember, Bhirawa
Bank Indonesia Jember sosialisasi siatem pertanian dengan menggunakan hidroponik untuk mendorong kemandirian ekonomi para santri. Sosialisasi sistem hidroponik dilakukan oleh Generasi Muda Hidroponik (GMH) binaan BI Jember di MAN 1 Jember, Kamis (5/10). Kegiatan ini merupakan ‘Road to Indonesia Sariah Economic Festival (ISEF) 2017’ yang akan digelar Bank Indonesia (BI).
Ketua GMH Ahmad Zaini kepada sejumlah wartawan menyampaikan, selain sosialisasi tentang Sistem ekonomi syariah dan Sistem pembayaran non tunai kepada kalangan santri dan pelajar. Dalam kesempatan tersebut pihaknya juga melakukan sosialisasi tentang Sistem pertanian menggunakan hidroponik.
“Dengan banyaknya terjadi bencana alam, yang berpengaruh pada hasil pertanian dari kerja keras petani yang dihargai murah, kami mengajak masyarakat khususnya menengah ke bawah, untuk mau belajar tentang pemanfaatan Sistem hidroponik ini,” ujar Zaini di sela kegiatan ISEF 2017 di MAN 1 Jember.
Menurutnya, dengan menggunakan Sistem hidroponik tersebut, penghasilan para petani yang biasanya di bawah Rp 30 ribu per hari, maka bisa mendapatkan hasil maksimal jika menggunakan Sistem pertanian hidroponik ini.
“Hidroponik ini diharapkan dapat memberikan pemasukan yang lebih bagi para petani. Selain itu, kami juga bisa sharing ilmu tentang manfaat dari hidroponik. Lebih jauh motivasi untuk para santri, adalah mendorong kemandirian ekonomi santri agar bisa lebih baik,” ujarnya.
Sebab diakui oleh Zaini, para santri yang ada di madrasah aliyah maupun di pondok-pondok pesantren, tidak semuanya melanjutkan studinya ke tingkat yang lebih tinggi lagi. “Sehingga dengan sosialisasi hidroponik ini, dapat menambah ilmu, dan penghasilan jika misalnya tidak melanjutkan ke tingkat pendidikan yang lebih tinggi lagi. Bagi yang mau kuliah, bisa menambah wawasan hidroponik dan menambah penghasilan untuk pendidikannya tersebut,” jelasnya.
Sehingga saat seorang santri tersebut sudah menjadi seorang entrepreneur, lanjutnya, mereka dapat memanfaatkan layanan lembaga keuangan syariah untuk mengembangkan usaha yang mereka tekuni. “Saat ini GMH sudah mendampingi sejumlah pondok pesantren dan madrasah di wilayah kerja BI, seperti di Darun Najah, ponpes Safa Marwah, dan rencananya juga di pondok pesantren di Situbondo,” ungkapnya pula. [efi]

Tags: