Dorong Kemandirian, Pemkot Ajari Pelajar Disabilitas Membatik

Pembelajaran membatik yang dilakukan Dinas Sosial Kota Batu kepada beberapa siswa disabilitas di SLB Eka Mandiri Kota Batu. [anas bahtiar]

Kota Batu, Bhirawa
Pemerintah Kota Batu terus melakukan upaya menurunkan angka ketergantungan dari kelompok disabilitas yang ada di Kota Batu. Karena itu Rabu (18/12) kemarin, Pemkot melalui Dinas Sosial (Dinsos) melakukan pemberdayaan sosial dari penyandang disabilitas yang ada di Sekolah Luar Biasa (SLB) Eka Mandiri Kota Batu. Dinsos memberikan pelatihan membatik kepada beberapa siswa yang ada di sana dengan mendatangkan pembatik profesional yang ada di Kota Batu.
“Kami terus melakukan upaya pemberdayaan sosial bagi para penyandang disabilitas, agar mereka nantinya bisa mandiri walapun dengan keterbatasan. Untuk pemberdayaan kali ini dipilih 10 siswa SLB yang akan diberi pelatihan membatik,” ujar Kepala Dinsos Kota Batu, Ririk Mashuri, Rabu (18/12).
Para peserta pelatihan ini berasal dari beberapa latar belakang disabilitas yang berbeda. Namun keterbelakangan ini masih memungkinkan bagi mereka untuk mengikuti pembelajaran membatik. Diantaranya, pelajar dengan tuna rungu dan wicara. Meskipun pelajar tuna rungu dan wicara ini tidak mampu untuk mendengar dan berbicara namun mereka masih bisa mengamati dan menjalankan apa yang diinstruksikan pemateri.
“Walaupun dengan menggunakan bahasa isyarat ternyata para peserta dari pelajar tuna rungu dan wicara ini bisa menjalankan apa yang diajarkan,” jelas Ririk.
Bahkan dari 10 peserta pelatihan ini juga ada satu yang berlatar belakang tuna grahita. Walaupun untuk menjalankan apa yang diinstruksikan masih harus disempurnakan oleh pendamping. Dinsos mendatangkan narasumber salah satu pembatik profesional, Sumari. Ia mengajari peserta mulai pengolahan malam sebagai bahan pewarna baik hingga proses pembatikan.
“Walaupun prosesnya lama, para peserta ini akan terus diajari membatik sampai semuanya bisa,” tambah Kadinsos.
Diketahui, selain pelatihan kerja Dinsos juga memberi bantuan kepada kelompok masyarakat yang sudah kesulitan untuk diberdayakan. Diantaranya, kelompok lanjut usia atau Lansia. Khusus Lansia, Pemkot memberikan bantuan langsung berupa uang tuna yang telah dilakukan pada Bulan Agustus lalu.
Ada sebanyak 1.036 Lansia menerima bantuan sebesar Rp3 juta. Bantuan itu merupakan akumulasi dari bantuan sejak bulan Januari hingga Juni dimana setiap bulannya mereka menerima Rp500 ribu.
“Bantuan insentif ini memang diberikan secara bertahap atau dua kali tahapannya. Setiap enam bulan sekali,” kata Ririk.
Seperti di Kecamatan Batu, lansia yang berhak mendapatkan bantuan itu ada 431 orang, di Kecamatan Bumiaji ada 285 orang, dan di Kecamatan Junrejo ada 320 orang. Dan bantuan bagi Lansia untuk meringankan pemenuhan kebutuhan dasar hidup. Untuk itu bantuan ini diberikan kepada yang bersangkutan secara langsung. [nas]

Tags: