Dorong Paguyuban Masyarakat Jatim Tingkatkan Peran di 26 Kantor Perwakilan Dagang

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa

Pemprov Jatim, Bhirawa
Pemprov Jatim memiliki Kantor Perwakilan Dagang (KPD) yang tersebar di 26 provinsi se Indonesia. Untuk memaksimalkan fungsinya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa akan menggandeng paguyuban masyarakat Jatim di masing-masing provinsi.

Menurut Khofifah, evaluasi telah dilakukan terhadap KPD di 26 provinsi untuk mencoba opsi konversi. KPD yang tadinya kantor perwakilan kemudian fungsinya diharapkan dapat dilakukan oleh paguyuban masyarakat Jatim di provinsi-provinsi yang memungkinkan untuk dibangun koneksitas jejaring perdagangan.

“Sehingga misalnya di Sumsel ada 17 kabupaten/ kota ini nyekrup sekali. Karena militansi sebagai warga Jatim akan menjadi penguat meski mereka telah berpuluh-puluh tahun di Sumsel. Tetapi akan ada daya ikat antara mereka yang sekarang meniti karir dan sebagainya di Sumsel dengan Jatim,” tutur Gubernur Khofifah usai mengikuti silaturahmi dengan Paguyuban masyarakat Jatim di Sumsel, Selasa (1/12) malam.

Khofifah optimis, keterlibatan paguyuban ini akan menjadi bagian dari tim yang jauh lebih militan untuk bisa membantu koneksitas perdagangan. Karena seperti yang telah berkumpul dalam kesempatan itu, juga banyak berasal dari latar belakang pengusaha dan pelaku UMKM. “Kebetulan juga mereka membutuhkan dolomit. Kebetulan owner dari produsen dolomit Jatim yang terbesar ikut dalam misi dagang besok (hari ini),” tutur dia.

Format untuk mengonversi KPD sedang disiapkan agar lebih memaksimalkan KPD bersama paguyuban masyarakat Jatim yang ada di masing-masing provinsi. Karena komitmen warga Jatim akan memberikan penguatan untuk saling mempertemukan penjual dan pembeli. “Bisa saja penjual dan pembelinya dari Jatim atau dari Sumsel. Bahkan saya ingin ini bisa dikembangkan menjadi investasi antar provinsi,” ujar gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.

Investasi antar provinsi, lanjut Khofifah, juga merupakan dorongan yang kini dikuati oleh Presiden Joko Widodo. Karena investasi tidak harus dalam skala besar. “Berinvestasi untuk membuat usaha dengan merekrut lima sampai sepuluh karyawan itu juga investasi. Jadi saling membangun kekuatan dagang antara Jatim dan Sumsel, akan menjadi pintu pembuka bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat di kedua provinsi,” tandasnya.

Sementta itu, Ketua Paguyuban Masyarakat Jatim di Sumsel KH Amirudin Nahrawi mengatakan, dari 7 juta penduduk Sumsel 3 juta di antaranya merupakan masyarakat Jatim. Maka akan cukup signifikan dalam mendukung program gubernur Khofifah. Potensi dagang seluruh komoditi akan dapat dimaksimalkan dengan memperkuat koneksi antara Jatim dengan Sumsel.(tam)

Tags: