Dorong Pengaktifan Solo Velley Warken di Bojonegoro

Kanal Solo velleyBojonegoro,Bhirawa
Kanal Solo velley yang sudah ada sejak jaman Pemerintahan Hindia Belanda menjadi solusi mengatasi banjir Bengawan Solo dan kekeringan yang selalu menjadi ciri khas wilayah Kab Bojonegoro di setiap tahun.
Pada tahun 2014 lalu melalui Pemkab Bojonegoro Dinas Pengairan berencana melakukan pengkajian atas pengaktifan kembali tanah Solo Valley sepanjang 72 Km yang membentang mulai ujung barat Desa Luwihaji, Kec Margomulyo, sampai ujung timur, yakni Kec Boureno dengan lebar antara 200 meter sampai 300 meter.
Menurut Ketua Jaringan Kemandirian Nasional (JAMAN) Jatim, Nasihan AZ, mendorong  Pemerintah Pusat melalui Balai Besar Bengawan Solo sudah menunjukkan dukungan untuk mengaktifkan kembali solo velley warken ini.
”Bojonegoro harus serius dan berjuang. Karena ini menyangkut produktifitas pertanian dan swasembada pangan untuk mewujudkan Kab Bojonegoro sebagai lumbung pangan,” kata Nasihan.
Sementara DPRD Bojonegoro terutama komisi yang membidangi hal ini agar memanggil Dinas Pengairan, untuk memastikan sejauh mana progress perkembangan pengaktifan kanal Solo. ”Karena ini menyangkut produktifitas pertanian dan swasembada pangan untuk mewujudkan Kabupaten Bojonegoro sebagai lumbung pangan,” imbuhnya.
Dalam kesempatan yang sama, Khozanah Hidayati SP, anggota DPRD Provinsi Jatim menambahkan, Kanal Solo harus segera dipercepat pengaktifannya, karena diyakini mampu atasi problem banjir bandang dan kekeringan di wilayah selatan Kab Bojonegoro yang akhir-akhir ini sering terjadi.
”Saya berpikir, sudah saatnya masyarakat Bojonegoro sejahtera dan bermartabat dengan kekayaan alam yang terkandung didalam perut Bumi Angling Dharma, yang merupakan anugerah dari Tuhan YME,”  pungkas anggota Dewan yang akrab dipanggil Mbak Ana. [bas]

Tags: