Sektor pertanian merupakan sektor yang sangat penting untuk mendapat perhatian. Terlebih, di era industri 4.0 tantangan pembangunan pertanian bisa dipastikan sangatlah kompleks. Mulai dari upaya mewujudkan kemandirian pangan, hingga sampai pada pemanfaatan teknologi dan inovasi sektor pertanian. Dan, ideal adanya untuk menghalau tantangan itu menjadi peluang, saatnya generasi muda perlu mengambil peranan dalam pembangunan pertanian. Pasalnya, generasi milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif diharapkan mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern.
Wajar, jika pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) hingga kini terus berupaya menjaring jutaan petani muda untuk terjun langsung ke sektor pertanian baik yang ada di hulu maupun hilir. Tidak main-main, target dari penjaringan ini mencapai 2,5 juta petani muda. Memang mendorong pertanian modern saat ini sangatlah penting, pasalnya sektor pertanian memiliki fungsi utama sebagai penyedia bahan pangan untuk ketahanan pangan masyarakat, instrumen pengentasan kemiskinan, penghasil devisa, sumber pendapatan masyarakat atau Rumah Tangga (RT), dan penyedia lapangan kerja.
Berdasarkan data BPS, PDB Sektor Pertanian konsisten tumbuh positif sejak 2020 dan berlanjut 2021. Pada triwulan II-2020, PDB Sektor Pertanian tumbuh positif 16,24% (q to q). Pada tahun 2021, PDB Sektor Pertanian tetap konsisten tumbuh positif, seperti pada triwulan-I tumbuh positif 2,95% (yoy) dibandingkan periode sama tahun 2020. Ekspor produk pertanian menunjukkan kinerja menggembirakan. Nilai ekspor kumulatif Januari-Desember 2021 mencapai Rp625,04 triliun atau meningkat 38,69% dibandingkan tahun 2020 yang nilainya sebesar Rp451,77 triliun. Dan, Nilai Tukar Petani terus membaik. Bahkan pada penutupan tahun, Desember 2021, mencapai 108,34, (Republika, 14/2/2022).
Capaian tersebut tentu patut dipertahankan dan ditingkatkan, salah satu caranya adalah mengintesifikasikan dan mendorong pertanian modern caranya dengan memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) serta Internet of Things (IoT). Dan, sudah seharusnya pula dengan teknologi tersebut sektor pertanian bertransformasi dari pertanian konvensional menjadi pertanian modern yang bercirikan produktivitas tinggi, efisien, dan menguntungkan.
Gumoyo Mumpuni Ningsih
Dosen FPP Universitas Muhmammadiyah Malang.
