Dorong Pertumbuhan Ekonomi OJK Pertemukan Perbankan dan Pelaku Usaha

Kepala OJK Malang, Sugiarto Kasmuri

Kota Malang, Bhirawa.
Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi pasca pendemi Covid 19, diperlukan langkah konkriti. Karena itu Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Malang, mempertemukan Perbankkan dengan para pelaku usaha di Kota Malang, Rabu (8/7) kemarin.

Acara yang digelar dalam diskusi terbatas Percepatan Stimulus Pembiayaan Perbankkan, untuk pertumbuhan ekonomi di Kota Malang, selain dihadiri oleh Pimpinan Himpunan Bank Negara ( Himbara) Bank Mandiri BNI, BTN dan BRI, juga diikuti oleh Apersi, Hipmi, Kadin, dan dari unsur Pemerintah Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Kopindag) Kota Malang.

Kepala OJK Malang, Sugiarto Kasmuri, kepada wartawan menuturkan, Pemerintah menyiapkan anggaran melalui Bank Himbara, untuk memberian kredit sesui dengan segmen masing-masing Bank. Secara nasional anggaran tersebut sebesar Rp. 30 Trilyun, dana tersebut masih bisa bertambah hingga Rp. 90 Trilyun.

Untuk saat ini, Bank Mandiri, dan BRI masing-masing Rp. 10 Trilyun, BNI dan BTN masing-masing Rp. 5 Trilyun, yang siap disalurkan kepada pelaku usaha. “Sektor perekonomian akan didorong melalui perbankkan, misalnya BTN Fukos pada perumahan, BRI usaha Mikro, Bank Mandiri sektor pariwisata, BNI Sektor ekonomi padat karya. Mereka akan fokus penanganan masing-masing supaya tidak timpang tindih,” tutur Sugiarto.

OJK Malang, mempertemukan pihak perbankkan dan pelaku usaha untuk meng inventarisir, persoalan dan mencarikan solusi. Karena Perbankkan punya anggran dari sisi suplai dan asosisiasi dari sisi demand, serta dan pemerintah sebagai fasilitator.

“Dalam pertemuan itu, ada beberapa hal yang di sampaikan, misalnya tadi dari Apersi menyampaikan soal sulitnya perijinan yang menghambat pembangunan perumahaan. Ini akan langsung disampaikan kepada pihak pemerintah. Sehingga ada titik temu persoalan yang dihadapi asosiasi,” tukas peria kelahiran Semarang itu.

Selama pandemi Covid 19, persoalan yang dihadapi dunia usaha sangatlah komplek, suplai mereka terganggu market tidak tertangkap. Itu menyebabkan ekonomi mengalami penuruanan disemua sektor. “Untuk mendorong geliat ekonomi yang harus dilakukan adalah pendekatan suplai dan demand. Keinginan dunia usaha harus dilihat oleh Perbankkan pemilik dana. Dengan demikian maka ekonomi akan bergerak lagi,” tukasnya.

Pada pertemuan antara Perbankkan dan dunia usaha, untuk mengetahui apa saja kebutuhan para pelaku usaha. Kalau dibuat pertemuan seperti ini ketemu juga sektor mana yang bisa didorong untuk menumbuhkan ekonomi.

OJK menjembatani industri keuangan dan dunia usaha ini kalaborasi menarik, masukan yang didapat sangat bagus. Ada suplai banyak demandnya terbatas. “Kolaborasi seperti ini sangat bagus, tetapi harus dikawal, jangan sampai hanya wacana tapi harus terealisasi, sehingga bisa sesuai harapan,” pungkasnya.

Sementara itu, Head Area PT Bank Mandiri Malang, Pitra Dwi Yunianto, mengutarakan pada tahap awal ini pihaknya mendapat kucuran dana sebesar Rp.300 Miliyar untuk dikucurkan melalui Kridit Usaha Mikro (KUM). Bank Mandiri Area Malag Batu Kota Malang Kabupaten Malang, Kota dan Kabupaten Pasuruan, komsentrasi pada perdagangan, pariwisata, kesehatan, pertanian dan pengolahan home industri. “Para pelaku usaha ini, bisa mengajukan kredit melalui KUM sampai dengan 500 juta, dengan jangka waktu pengembalian sampai lima tahun,” tuturnya.[mut]

Tags: