Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Smamda Launching Koperasi Siswa

Proses launching Koperasi Siswa SMAMDA Sidoarjo. [ahmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Seiring melemahnya Kopsis (Koperasi Siswa) di banyak sekolah, sangat bertolak belakang dengan semangatnya para siswa yang ingin menekuni dunia Entrepreneur sejak dini. Maka guna mendorong pertumbuhan ekonomi, koperasi sebagai Soko Guru Pembangunan. SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Sidoarjo menyambut baik dengan mencanangan Koperasi Siswa.
Launchingnya dilakukan Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga, Didik Suhardi PhD, Ketua Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Dr Arbaiyah Yusuf MA juga Kepala Smamda Sidoarjo, Wigatiningsih MPd, Jumat (5/8) lalu.
Usai peresmian, Didik Suhardi menjelaskan, kalau koperasi harus dihidupkan kembali. Termasuk koperasi siswa di sekolah-sekolah. Semua harus bisa menunjukkan koperasi semakin hebat dan bisa menguasai pasaran. Hal itu dilakukan jika koperasi bisa bergerak dengan suplayer besar hingga mampu mendorong koperasi berkembang lebih besar lagi.
“Saya harap para siswa membiasakan berkoperasi mulai dari sekolah. Kalau mereka sudah terbiasa, koperasi akan tumbuh dengan cepat, karena Koperasi Menjadi Soko Guru Pembangunan di Indonesia,” katanya.
Didik menjeIaskan, kalau suplay changenya bagus kami yakin semua koperasi, termasuk koperasi siswa semakin besar. Karena ekonomi Pancasila itu bukan dikuasai oleh pihak swasta (kapitalis) saja. Tapi sistemnya adalah pemberdayaan kemasyarakatan. Termasuk koperasi siswa harus mampu menyediakan kelengkapan siswa mulai seragam hingga alat – alat tulis.
Kepala SMAMDA Sidoarjo, Wigatiningsih menegaskan, menghidupkan kembali Koperasi Siswa itu sangat penting. Baginya pembukaan Koperasi Siswa Smamda ini sebagai pilot project. Nantinya bakal ditindaklanjuti dan diteruskan ke sejumlah sekolah Muhammadiyah lainnya di Sidoarjo.
Sementara itu, salah satu siswa Pengurus Koperasi Siswa SMAMDA, Latifah Rizka Budiyani mengaku senang dengan adanya koperasi ini, karena selama ini teman – temannya kalau membutuhkan sejumlah perlengkapan penunjang belajar mulai, seragam hingga kebutuhan alat tulis, kini mulai disediakan di koperasi.
“Sebelumnya siswa belanja di luar sekolah. Sekarang bisa belanja di koperasi sekolah. Ketika siswa butuh kebutuhan apa pun bisa langsung beli sekaligus mengajari pelajar berkomunikasi dengan semua anggota dan pelanggan koperasi,” ungkapnya.
Ketua Pengembangan Kratifitas dan Kewirausahaan IPM (Ikatan Pemudah Muhammadiyah), Adiyarini menjelaskan, dalam menjaga koperasi ini tidak akan menggangu pelajaran. Karena dijaga saat jam istirahat atau pulang. Kalau anggarannya akan diurus sekolah dan keuntungan masuk ke dewan sekolah.
“Buat kami menjaga joperasi akan mendapat pengalaman dan bisa bersosialisasi mengenal semua siswa. Pembukaan koperasi ini akan segera kami sosialisasikan ke seluruh siswa,” kata siswa kelas XII MIPA 2. [ach.fen]

Tags: