Dorong Petani Ikut Asuransi

Abdullah Azwar Anas

Abdullah Azwar Anas

Abdullah Azwar Anas
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas terus mendorong para petani di daerahnya untuk ikut program Asuransi Usaha Tani Padi agar usaha mereka terlindungi jika terjadi masalah.
“Sangat banyak program pemerintah pusat yang sangat bagus, namun implementasinya perlu dukungan pemerintah daerah secara penuh, seperti asuransi pertanian ini. Kami di jajaran pemerintah daerah mendukung penuh dengan membantu sosialisasi, mengawal di lapangan agar tepat sasaran, termasuk dengan mengerahkan tenaga dan penyuluh kami di lapangan,” ujar Anas saat menyerahkan secara simbolis polis asuransi kepada perwakilan petani di Banyuwangi, Senin (19/9).
Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP) adalah program asuransi dari Kementerian Pertanian dengan menggandeng perusahaan asuransi BUMN, yakni PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo). Tujuannya, memberikan perlindungan kepada petani jika terjadi gagal panen sebagai akibat banjir, kekeringan, dan serangan organisme pengganggu tanaman.
Sasarannya, kata Anas, adalah petani pemilik maupun penggarap dengan lahan maksimal seluas 2 hektare. Sejatinya, premi yang harus dibayarkan petani adalah Rp 180.000 per hektare per musim tanam. Namun, ada subsidi 80 persen atau Rp 144.000 dari pemerintah, sehingga petani hanya membayar Rp 36.000 per hektare per musim tanam. “Preminya murah, namun manfaatnya sangat besar. Coba bayangkan, mereka cukup membayar Rp 36 ribu per hektare untuk sekali musim tanam. Tapi tentu kita kawal agar angka gagal panen minim, karena tujuan bertani kan produksi komoditas, bukan untuk dapat klaim asuransi,”” ujar Anas.
Pemkab Banyuwangi, lanjut dia, sudah memfasilitasi secara bertahap alat produksi pertanian, pelatihan, sekolah lapang petani, infrastruktur sumber daya air, dan sebagainya. “Memang masih belum ideal karena berbagai keterbatasan, tapi dengan itu mari bersama-sama bekerja keras agar produksi pertanian terus meningkat,” ujarnya.
Anas juga mengimbau agar para petani tidak menggunakan jasa orang ketiga untuk mengurus segala keperluan asuransinya. Cukup dilakukan sendiri dengan pendampingan petugas dari Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan (Distanhutbun) Banyuwangi dan kelompok taninya. “Petani harus mengurusnya sendiri, mulai dari mendaftar hingga mengurus klaimnya nanti. Jangan sampai melibatkan calo untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Makanya, kami terus meminta Distanhutbun untuk melakukan pengawasan agar semua tepat sasaran,” katanya. [ins]

Rate this article!
Tags: