Dorong Polri Usut Tindakan Kericuhan Oleh FPI

Aparat kepolisian perlu untuk mengusut tuntas kericuhan yang dibuat Front Pembela Islam (FPI) dalam acara Harlah Nahdlatul Ulama (NU) di Tebing Tinggi, Sumatera Utara, Rabu (27/2) lalu.
Mereka-mereka yang biasa menggunakan kekerasan, intimidasi, polisi jangan ragu-ragu menegakkan hukum itu. Kami mengutuk berbagai bentuk kekerasan, dan kami lebih percaya kepada NU. Karena selama ini terbukti loyalitasnya, dedikasinya bagi bangsa negara, bagi kemaslahatan umat.
Saya meminta semua pihak untuk tidak menguji kesabaran NU.NU itu yang selama ini banyak mengalah. Jangan kemudian dilakukan upaya untuk provokasi. NU itu punya semangat hubbul wathan minal iman, di mana pada 22 Oktober 1945 ke luar Resolusi Jihad.
Nahdliyin telah banyak berkeringat dalam mempertahankan keutuhan NKRI. Karena itu, seharusnya semua pihak menghormati ormas terbesar di Indonesia itu. Jangan uji kesabaran dari NU. Kalau mereka sudah betul-betul tersinggung, aduh, Inggris saja kalang kabut saat itu.
Yang dimaksud Hasto dengan Inggris adalah peristiwa perang 10 Nopember 1945 di Surabaya, dimana para santri NU berperang mengusir pasukan Inggris yang memboncengi pasukan Belanda saat itu.
NU sejauh ini juga banyak berperan mempersatukan anak bangsa. Karena itulah kepada pihak mana pun, terlebih yang baru datang, yang tidak ikut berkeringat di dalam perjuangan kemerdekaan, jangan uji kesabaran NU. Selama ini NU sangat sabar, dan menjaga norma-norma tertib dalam masyarakat kita. Meski polisi sudah menetapkan sebelas tersangka dalam peristiwa itu, polisi harus mengungkap kasusnya ke publik. Kami berterima kasih kepada aparat penegak hukum, karena dengan tegas menegakkan hukum kepada siapa pun yang menebarkan kekerasan, menebarkan konflik di antara masyarakat.

Hasto Kristiyanto
Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan

Tags: