Dorong Produk Double Track, Gubernur Minta Siswa Bentuk Kelompok Jejaring

Dinas Pendidikan Jatim memberikan apresiasi dan pengharapan kepada para siswa dalam menghasilkan produk terbaiknya di masing-masing bidang kompetensi

Dindik Jatim, Bhirawa
Gelar pameran produk karya siswa Double Track memantik perhatian Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Prawansah. Pasalnya, ditahun kedua pelaksanaan program ini, para siswa tetap produktif ditengah pandemi untuk membuat produk unggulan. Bahkan, Khofifah meminta agar para siswa membentuk kelompok jejaring.
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat membuka Virtual Expo SMA Double Track mengatakan digelarnya pameran secara daring adalah salah satu upaya pihaknya untuk tetap menampilkan produk dari anak-anak SMA Double Track meski terjadi pandemi COVID-19.
“Para siswa SMA Double Track setelah mendapat pelatihan harus terus mengasah skill yang sesuai dengan permintaan pasar mereka juga dilatih untuk mengamati tren pasar yang dinamis melalui keinginan tahuan mereka,” ungkap dia.
Khofifah meminta usai pameran para siswa dapat membentuk kelompok jejaring sesuai dengan kemampuan siswa masing-masing antar SMA. Hal ini dimaksudkan untuk memberi kemudahan dalam pemenuhan barang yang dibutuhkan pasar. Jika sudah ada jejaring maka akan ada keberlangsungan pemenuhan barang bisa tetap terjaga. Selain itu, melalui kelompok jejaring ini diharapkan bisa menyelesikan persoalan-persoalan yang ditemui masing-masing siswa dalam memasarkan produk dan jasanya.
“Kelompok ini bisa untuk berkomunikasi antar siswa yang punya persoalan sama. Karena masing-masing akan menemukan berbagai pasion dan dinamika pasar yang berubah. Maka dari itu dengan kelompok ini kalau ada msalah bisa teratasi. Bentuknya seperti FGD (forum grup discussion). Jadi kita harus tanamkan bagaimana cara menyelesaikan masalah kepada anak-anak,” tegasnya.
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Jawa Timur, Wahid Wahyudi mengungkapkan ada sebanyak 157 karya dari SMA Double Track yang mencakup tujuh keterampilan, yaitu tata busana, tata boga, multimedia, kecantikan, listrik, teknik elektronik, dan Teknik Kendaraan Ringan (TKR).
“Expo SMA Double Track ini merupakan agenda tahunan namun karena sedang pandemi maka pameran tersebut digelar secara virtual,” katanya.
Dalam kesempatan tersebut Wahid menuturkan sebanyak 60 persen lulusan SMA tak melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi karena berbagai faktor, salah satunya biaya.
“Program SMA Double Track sejak 2018 sudah membekali lulusan SMA keterampilan kerja agar tak menambah daftar panjang angka pengangguran,” katanya.
Ia menambahkan di wilayah ada tujuh kompetensi telah diajarkan di SMA Double Track. Sementara saat ini sudah ada 157 SMA negeri di 28 Kabupaten yang mengikuti program Double Track, 54 lembaga swasta. Sehingga total 211 lembaga Double Track di Jatim.
“Siswa yang ikut program ini banyak yang telah menjadi startup. Dan pameran virtual kali ini sebagai sosialisasi kepada dunia industri bahwa siswa SMA juga memiliki keterampilan kerja,” ujarnya.
Sementara itu siswa SMAN 1 Kalitidu, Bojonegoro Christia Natalia Anggraeni merupakan salah satu siswa yang sukses dengan program double track di sekolahnya.
“Karena saya ikut double track dan saya belajar di pengusaha tahu makanya saya mengolah tahu menjadi produk tahu Oey dipasarkan daring dan luring dengan omzet mencapai Rp5 juta perbulan,” kata dia. [ina]

Tags: