Dorong Sekolah Mandiri Penuhi Sarana USBN

Foto: ilustrasi

Dindik Surabaya, Bhirawa
Kota Surabaya memsatikan akan menggelar Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) berbasis komputer 100 persen. Khususnya untuk jenjang SD dan SMP, sekolah diminta menyiapkan komputer untuk ujian secara mandiri.
Ini lantaran pelaksanaan USBN di pastikan akan membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan tahun lalu. Sebab, semua mata pelajaran akan diujikan, khususnya untuk jenjang SMP. Sayangnya, hingga saat ini Prosedur Operasional Standar (POS) yang memuat jadwal pelaksanaan USBN belum dikeluarkan oleh Kemendikbud.
Kabid SMP Dindik Kota Surabaya Sudarminto mengungkapkan, info awal dari Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemendikbud memang terdapat jadwal yang bersamaan pada pelaksanaan USBN SMP dengan tingkat SMA. Berbeda dengan jadwal Ujian Nasional yang berdasarkan POS UN waktu pelaksanaannya tidak bersamaan.
Dari informasi awal yang diterima Dindik Kota Surabaya, pelaksanaan USBN untuk SMA dan SMk dimulai pada Maret minggu ketiga hingga akhir April 2018. Jadwal ini bersamaan dengan USBN SMP yang dimulai awal April hingga Mei minggu ketiga. “Kami sudah konsultasikan dengan Puspendik, katanya itu perkiraan untuk ujian berbasis kertas, sedangkan Surabaya berbasis komputer. Jadi harusnya ada pertimbangan jadwal lagi,” ujarnya.
Ia pun berharap saat POS USBN dikeluarkan Puspendik memberikan jadwal yang berbeda antara USBN berbasis kertas dan berbasis komputer. Menurutnya yang harus menjadi pertimbangan adalah sekolah yang belum mempunyai sarana secara mandiri. “Ada SMA/SMK yang menumpang di SMP, jumlahnya ya lumayan. Makanya harus ada pertimbangan,” lanjutnya.
Pertimbangan jadwal USBN ini menurutnya harus dimatangkan. Jika jadwal dimajukan maka bisa memakan waktu yangs seharusnya masih penuntasan materi di sekolah. Namun, jika diundur nantinya bisa jadi bertabrakan dengan jadwal UNBK. “Yang jelas UNBK nya sudah pasti beda dan pelaksanaannya aman, pastinya nanti kami punya opsi agar tetap bisa berjalan lancer,” pungkasnya
Kepala Dindik Kota Surabaya, Ikhsan mengungkapkan hasil konsultasi dengan puspendik masih menjadi pembahasan di pusat. Sebab bayangannya puspendik dalam sehari sekolah bisa menuntaskan USBN 3 pelajaran menggunakan kertas. “Kalau di kami pakai computer waktunya lama. Sehari 1 pelajaran bisanya, ini sedang bersama-sama mencari cara untuk mengatasinya,” ujarnya.
Selain mencari cara pelaksanaan USBN berbasis computer tingkat SMP di Surabaya. DIndik Kota Surabaya juga sedang merumuskan system penegrjaan esai berbasis computer untuk USBN. “Kalau esai pakai computer itu masih dibahas sama tim IT kami. Karena kami harus menyusun formulasi agar tidak Cuma mengisi esay di computer saja, tapi bagaimana system koreksinya juga,” pungkasnya.
Untuk diketahui pelaksanaan USBN jenjang SMP, SMA, SMK akan mengujikan seluruh mata pelajaran. Dengan demikian, tidak ada lagi pelaksanaan ujian sekolah di jenjang ini. Komposisi soal ujian juga 90 persen pilihan ganda dan 10 persen esai. Format USBN ini juga berlaku untuk Pendidikan Luar Biasa dan Pendidikan Kesetaraan pada jenjang tersebut.
Untuk penyusunannya, 75-80 persen materi naskah soal pada USBN jenjang SMP, SMA, dan SMK juga disiapkan oleh guru pada satuan pendidikan. Kemudian, materi itu dikonsolidasikan dengan Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP). [tam]

Tags: