Dosen Umsida Laksanakan Amanat Tri Dharma Perguruan Tinggi

Suasana pelatihan tata kelola dan penyusunan laporan keuangan di Balai Desa Sumber Gedang. [achmad suprayogi]

Sidoarjo, Bhirawa
Sesuai amanat Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni dosen harus melakukan Pengabdian kepada Masyarakat (Abdimas). Salah satunya dosen dari Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) yang telah membentuk Tim Abdimas dengan melakukan pendampingan desa wisata melalui PKDes (Program Kemitraan Desa).
Mereka adalah Santi Rahma Dewi SE M Ak, Dr Drs Sriyono MM, Sumartik SE MM, serta beberapa mahasiswa yang dilibatkan, telah melasanakan program Abdimas dalam bentuk pendampingan Tata Kelola, dan Penyusunan Laporan Keuangan dan Branding Produk Unggulan dengan obyek BUMDESA Desa Wisata Sumber Gedang, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan.
Santi Rahma Dewi, selaku Ketua Tim Abdimas mengatakan, pelaksanaan program ini telah dimulai sejak Januari hingga Agustus 2020 nanti. Waktunya cukup lama karena pendampingannya banyak hal yang harus dikerjakan dengan baik. Sebagai mitra binaan yang bergerak di bidang usaha jasa, berupa Desa Wisata terpadu dan terintegrasi.
Menurut Santi, pendampingan yang dilakukan dalam bentuk sosialisasi, pendampingan tata kelola dan pelaporan keuangan serta melakukan brand produk lokal. Termasuk menambahkan jenis dan kualitas layanan yang dihasilkan dengan strategi marketing, melalui media sosial yang ada di masyarakat,” jelas Santi saat ditemui, pada Rabu (4/3) kemarin.
Santi juga menjelaskan, kontribusi mendasar pada bidang ilmu akuntansi dan manajemen inilah yang akan kami transfer kepada BUMDESA Desa Wisata Sumber Gedang. Caranya dengan teori – teori dasar yang mudah dipahami dan disesuaikan dengan kondisi dari mitra itu. ”Yaitu mulai pelaporan keuangan berbasis software. Nantinya akan membantu mitra dalam mengaplikasikan segala bentuk pencatatan, sampai dengan laporan keuangan yang tersusun dengan baik. Jadi tidak lagi secara manual, hal ini tentunya akan sangat membantu karena laporan keuangan sudah tersusun lebih kredibel, efisien dan efektif,” jelas Santi.
Santi menambahkan, berdirinya Desa Wisata ini merupakan suatu bentuk peningkatan kesejahteraan masyarakat, yang dibangun atas inisiasi masyarakat sendiri. Maka perlu upaya serius untuk menjadikan pengelolaan usaha dapat berjalan secara efektif, efisien, professional dan mandiri.
Makanya, perlu adanya pelatihan manajemen untuk tata kelola, pelatihan branding produk dan layanan untuk meningkatan jumlah wisatawan dan penguatan identitas desa wisata. Juga pelatihan keuangan untuk tata kelola keuangan untuk mewujudkan akuntabilitas dan transparansi bagi stakeholders. ”Jadi kami bertiga telah melakukan secara bergantian di Balai Desa Sumber Gedang,” pungkasnya. [ach]

Tags: