Dosen Unair Kenalkan Aplikasi Kaki Diabet Indonesia

Dr Niko menunjukkan aplikasi KakiDiabet Indonesia dalam peluncurannya di LPBI Unair, Kamis (14/11).

Surabaya, Bhirawa
Memperingati Hari Diabetes Nasional, dosen Universitas Airlangga (Unair) dr Niko Azhari Hidayat SpBTKV meluncurkan aplikasi Kaki Diabet Indonesia sebagai pencegahan akan penyakit kaki diabet. Aplikasi ini bahkan telah memperoleh penghargaan Digital Health Initiative dalam Indonesia Healthcare Forum III.
Dr Niko dalam soft launching Kaki Diabet Indonesia di Lembaga Pengembangan Bisnis dan Inkubasi (LPBI) Unair, Kamis (14/11) kemarin mengungkapkan, Kaki Diabet merupakan salah satu dampak dari diabetes melitus yang dapat berujung pada amputasi. Dan kasus amputasi kaki diabet menurutnya cukup banyak ditemukan. Sebelum ada aplikasi sudah ada banyak yang diamputasi karena diabetes melitus. Aplikasi ini mulai 2019 awal dikenalkan melalui sosial media dan telah mendapat banyak respon masyarakat.
Pria yang juga merupakan Founder-CEO dari Vascular Indonesia mengungkapkan aplikasi ini berisi artikel terkait Kaki Diabet, hingga informasi terbaru tentang pemeriksaan ataupun skrining Kaki Diabet di seluruh Indonesia. Hal ini menurutnya akan menjadi langkah yang tepat untuk mewaspadai Kaki Diabet dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
“Aplikasi ini akan meningkatkan awarenes, kini versi android ini berbasis website. Akan kami kembangkan dengan menghimpun konten writer dan paramedis,” ujarnya.
Besar harapannya pengembangan aplikasi ini akan mengarah pada home care yang disediakan paramedis untuk penderita Kaki Diabet. ”Kami juga ingin memasukkan kecerdasan buatan untuk mendeteksi tingkat luka,” pungkasnya.
Achsania Hendratmi, koordinator inkubasi bisnis dan produk LPBI Unair mengungkapkan apresiasinya atas peluncuran aplikasi yang menjadi tenant di LPBI. ”Keberadaan Kaki Diabet sesuai dengan misi LPBI untuk mengatasi masalah yang ada di masyarakat. Kedepannya juga akan terus dilalukn pendampingan dan kami berusaha mempertemukan investor untuk pengembangannya,” pungkasnya. [geh]

Tags: