Dosen Untag Hibahkan Alat Produksi Sirup Mangrove “Bogem”

Handy Febri Satoto (dua dari kiri) bersama tim saat menyerahkan alat pemeras buah mangrove kepada Soni Muhsom, pemilik UMKM Syrup Mangrove “Bogem”.

Sinergi Kampus dalam Pemberdayaan UMKM berbasis Produk Kearifan Lokal
Surabaya, Bhirawa
Peran perguruan tinggi sangat dibutuhkan dalam pemberdayaan UMKM. Pasalnya, perguruan tinggi diharapkan mampu menjadi motor penggerak ekonomi kerakyatan melalui berbagai terobosan inovasi yang dilakukan. Tidak hanya itu, pengembangan sarana-prasarana dalam UMKM terkadang juga sangat dibutuhkan dalam peningkatan proses produksi.
Karena itulah, Dosen Teknik Industri Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Surabaya, Handy Febri Satoto, Aris Sudaryanto dan kedua mahasiswanya, Abdu Isamas Reza dan Gilang Ramadhan memanfaatkan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) yang diadakan Kemenristekdikti dalam pemberdayaan UMKM. Dalam hal ini, pihaknya menyasar industri rumahan “Sirup Mangrove” yang merupakan produk berbasis konservasi yang sudah berjalan sejak tahun 2004. Dan merupakan oleh-oleh khas kawasan wisata Hutan Mangrove Surabaya.
“Alhamdulillah, PKM usaha sirup mangrove yang kami ajukan mendapatkan dana hibah dari Kemenristekdikti untuk memfasilitasi dalam hal sarana-prasarana UMKM Sirup Mangrove,”ujar Ketua tim Handy Febri Satoto.
Meskipun sudah berdiri sejak lama, namun dalam proses pembuatan dan produksi sirup mangrove, masih menggunakna cara-cara konvensional. Sehingga, dengan adanya alat pemeras, freezer dan banner usaha diharapkan mampu meningkatkan jumlah produksi sirup. “Jadi memang alat-alat ini sangat dibutuhkan oleh mereka (UMKM),”lanjut nya.
Selain berupa alat, pihaknya juga memberikan pendampingan dalam pengelolaan manajemen keuangan dan teknik pemasaran baik online maupun offline.
Disasarnya, UMKM Sirup Mangrove “Bogem” dikatakan Handy karena pihaknya ingin mendukung visi dan tujuan UMKM tersebut. Mengingat, usaha tersebut sebagai wujud dalam mengangkat kearifan lokal masyarakat Surabaya, khususnya di daerah Wonorejo Timur Kelurahan Wonorejo Kecamatan Rungkut, yang memang mempunyai kelompok tani mangrove Wonorejo.
“Dengan adanya program hibah ini, kami berharap agar kedepan program kemitraan ini terus berlanjut. Sehingga manfaatnya bisa dirasakan oleh pelaku UMKM,”katanya.
Sementara itu, pemilik UMKM Sirup Mangrove, Soni Muhson mengaku bersyukur atas bantuan sarana-prasarana yang diberikan oleh Handy dan tim. Soni mengaku, dengan adanya alat pemeras, kulkas dan freezer yang diberikan dapat membantu peningkatan kuantitas produksi. Di samping itu, dengan adanya alat tersebut, efisiensi waktu dan kemudahan dalam proses produksi juga sangat dirasakan.
“Standart mutu kualitas produk juga semakin jelas, karena bahan alatnya juga dari stainless semua,” tandasnya. [ina]

Tags: