Doyan Nyabu, Petualangan Ribut Berakhir di Balik Jeruji Tahanan

Petugas Reskrim Polsek Bubutan menunjukkan tersangka Ribut Suparmantau dan barang bukti sabu miliknya, Senin (8/1). [abednego/bhirawa]

Surabaya, Bhirawa
Petualangan Ribut Suparmantau (23) harus berakhir di tangan Unit Reskrim Polsek Bubutan. Warga Jl Setro Baru Utara Surabaya ini ditangkap petugas lantaran kecanduan dan sering mengonsumsi narkoba jenis sabu-sabu.
Bahkan hobinya sering dilakukan saat melakukan pekerjaannya sebagai tukang penjual pentol keliling. Tak jarang pada saat membuat dan meracik pentol dagangannya tersebut, Ribut selalu dalam kondisi ngefly usai mengisap sabu-sabu.
Rahasia pembuatan pentol yang dilakukan Ribut terungkap setelah ia ditangkap. Dia diringkus Unit Reskrim Polsek Bubutan di Jl Kenjeran sesaat usai membeli sabu di kawasan Jl Sidotopo. Polisi yang mengetahui informasi tersebut, lantas menangkap Ribut saat ia mengendarai motor hendak pulang.
“Saat kami geledah, kami mendapati sebungkus sabu seberat 0,36 gram. Sabu tersebut kami temukan di genggaman tangan kiri tersangka,” kata Kanit Reskrim Polsek Bubutan AKP Budi Waluyo, Senin (8/1).
Budi menjelaskan dari barang bukti yang diamankan, Ribut pun digelandang ke Mapolsek Bubutan. Dari hasil pemeriksaan, Ribut mengaku jika ia sudah beberepa kali membeli sabu. Ia membeli per poket kecil sabu seharga Rp 150 ribu dari seorang kurir yakni NN.
“Tersangka melakukan transaksi dengan cara ranjau, sedangkan sabu-sabu yang ia beli akan dikonsumsi sendiri,” jelas Budi.
Sementara itu, kepada polisi Ribut mengaku memakai sabu hampir dua hari sekali. Meski sudah sangat kecanduan, namun Ia mengaku tak sembarangan saat mengisapnya. Dia memiliki momen khusus ketika mengenakan sabu. Yakni sesaat sebelum meracik dan mengolah pentol dagangannya.
“Setelah saya berbelanja dan menggiling daging, saya pulang ke rumah. Saya isap sabu dulu, lalu bikin pentol,” ungkapnya.
Entah mendapat keyakinan darimana dan sejak kapan, namun Ribut mengaku jika pentol yang dibuat kurang nikmat jika ia tak mengisap sabu lebih dahulu. Bahkan hal itu diakuinya, kalau pelanggan pentolnya mengakui kelezatan pentol buatannya.
“Ya meski sebagian keuntungan menjual pentol saya gunakan untuk membeli sabu. Saya rela demi cita rasa pentol yang lezat,” pungkas Ribut. [bed]

Tags: