DP3 Sidoarjo Sediakan 12.400 Ekor Sapi Kurban

Bupati Saiful Ilah dan Wakilnya MG Hadi Sutjipto saat meresmikan pasar hewan. [achmad suprayogi/bhirawa]

Bupati Saiful Ilah dan Wakilnya MG Hadi Sutjipto saat meresmikan pasar hewan. [achmad suprayogi/bhirawa]

Sidoarjo, Bhirawa
Jelang Hari Raya Iduladha yang jatuh pada 24 September 2015 mendatang, Pemkab Sidoarjo melalui Dinas Pertanian Peternakan dan Perkebunan (DP3) telah menyiapkan kebutuhan sapi agar tak terjadi populasi, sudah tersedia sekitar 12.400 stok sapi.
Kepala Bidang Peternakan, Drh Bambang Erwanto MM usai peresmian pasar hewan di Krian, Selasa (15/9) mengatakan, kalau pihaknya telah menurunkan Tim Gangrep (Gangguan Reproduksi) sekitar empat bulan yang lalu. Mereka bertugas untuk pemantauan proses penggemukan sapi, juga petugas pemantau reproduksi yang sudah siap semua. ”Jadi meski untuk memenuhi kebutuhan hewan pada Iduladha nanti, namun Sidoarjo tak akan kehabisan populasi, sebab tersedia sekitar 12.400 ekor,” katanya.
Selain itu, hasil pantauan di lapangan, baik di pedagang langsung maupun peternak yang melakukan penjualan tak ada perubahan kondisinya tak ada masalah. Harganya juga masih tetap dapat dijangkau masyarkat, dengan harga Rp43 ribu per kg hidup. Artinya kalau beli satu ekor sapi hidup itu per kg nya Rp43 ribu itu. ”Padahal satu ekor sapi beratnya sampai ratusan kilo, jadi tinggal mengalikan saja,” jelas Bambang Erwanto.
Disinggung masalah pantauan di lapangan, hingga kini Pemkab Sidoarjo menurunkan tim pengamannya sangat ketat, jadi tak sampai ada temuan penyakit, maupun penyakit yang menular pada sapi-sapi di kalangan penjualan, termasuk penjual musiman yang akan terjadi pada H – 7 Iduladha nanti. ”Pasukan kami sekitar 30 orang Tim Gangrep tugasnya memantau kesehatan hewan dan tiap hari keliling kecamatan, memantau reproduksi maupun jenis-jenis penyakit hewan yang lain. Sementara bila ada sapi yang sudah dilakukan kawin suntik sebanyak dua kali, tetapi tak bisa bunting bisa dilakukan pemeriksaan,” terangnya.
Menurutnya, pada 16 September 2015 juga akan menurunkan petugas medis, petugas pemantau sebanyak 180 orang, yang terdiri dari Fakultas Kedoteran Unair Surabaya, dokter-dokter DHL, praktisi juga ada dokter hewan sebanyak empat orang. Mereka nantinya juga akan berkeliling ke tempat-tempat penjualan musiman itu. ”Selain pemeriksaan terhadap kesehatan hewan, mereka juga sekaligus memeriksa asal hewan yang mereka jual,” pungkas Bambang Erwanto.
Terkait adanya daging sapi gelonggongan, Bupati Sidoarjo, Saiful Ilah yang didampingi Wakilnya MG Hadi Sutjipto, memberikan himbauan kepada masyarakat agar tak membeli daging gelonggongan. Jadi sebelum membeli warga harus meneliti terlibih dahulu. ”Kondisi dagingnya sangat kelihatan, yang asli maupun yang gelonggongan sangat berbeda. Kalau dipegang juga sangat terasa, makanya sebelum membeli harus diteliti terlebih dahulu,” himbauan Bupati Saiful Ilah. [ach]

Tags: