DP3AP2KB Gelar Orientasi Tim Pendamping Poster Pintar Stunting

DP3AP2KB gelar orientasi tim pendamping keluarga.[wiwit agus pribadi/bhirawa]

Pemkab Probolinggo, Bhirawa.
Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Probolinggo menggelar orientasi Tim Pendamping Keluarga (TPK) tahun 2023 di Pendopo Kecamatan Leces selama 3 hari.

Kegiatan yang mengambil tema “Penguatan Kompetensi Tim Pendamping Keluarga di 10 Desa se-Kecamatan Leces dalam Upaya Penurunan Angka Stunting di Kecamatan Leces” ini diikuti oleh 60 orang peserta terdiri dari bidan desa, kader posyandu dan kader PKK desa sebagai Tim Pendamping Keluarga Desa di Kecamatan Leces.

Orientasi Tim Pendamping Keluarga ini dihadiri oleh Kepala DP3AP2KB Kabupaten Probolinggo dr Anang Budi Yoelijanto, Camat Leces Rachmad Hidayanto dan Ketua TP PKK Kecamatan Leces dan Koordinator KB Kecamatan Leces.

Kepala DP3AP2KB Kabupaten Probolinggo dr Anang Budi Yoeljanto, Sabtu (18/3) mengatakan pentingnya peningkatan kompetensi TPK desa diantaranya pemahaman tentang tugas, validasi dan verifikasi keluarga berisiko stunting.

“Lalu cara pendampingan terhadap calon pengantin, remaja usia subur, ibu hamil dan ibu menyusui, pasca melahirkan, balita nol sampai sembilan bulan,” ujarnya.

Anang mengharapkan dengan kegiatan orientasi TPK ini, TPK desa dapat mengetahui tupoksi dan melaksanakan pendampingan dengan baik. “Intinya mendukung program pemerintah dalam hal ini tentang percepatan penurunan angka stunting dan pencegahan stunting di Kabupaten Probolinggo,” tegasnya.

Sementara Camat Leces Rachmad Hidayanto mengatakan penanganan stunting adalah tanggung jawab bersama. Tidak bisa dibebankan ke pemerintah saja, tetapi perlu peran aktif dari masyarakat serta seluruh stakeholder yang ada, baik puskesmas, tenaga kesehatan desa, kader posyandu/PKK, kader posyandu/PKK, pemerintah desa, tokoh agama/tokoh masyarakat karena masalah stunting adalah masalah nasional, sebab hal itu menyangkut masa depan generasi penerus.

“Semua harus saling bahu membahu dalam upaya percepatan penurunan stunting sesuai arahan Wakil Bupati Probolinggo serta instruksi Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo Ugas Irwanto yang dikemas dalam bingkai Bus Patas. Artinya semua perlu sinergi, tindaklanjut action dan berharap penurunan stunting dapat dituntaskan,” katanya.

Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Probolinggo sekaligus menggelar orientasi poster pintar stunting bagi bidan Tim Pendamping Keluarga (TPK).
Kegiatan yang digelar di ruang pertemuan Bentar Kompleks Mal Pelayanan Publik (MPP) Kabupaten Probolinggo ini dibuka oleh Kepala DP3AP2KB Kabupaten Probolinggo dr Anang Budi Yoelijanto dan diikuti oleh 40 orang bidan TPK di Kabupaten Probolinggo.

Kepala DP3AP2KB Kabupaten Probolinggo dr Anang Budi Yoelijanto mengatakan kegiatan ini dimaksudkan untuk meningkatkan ketrampilan bidan TPK dalam menggunakan poster penting untuk KIE pencegahan stunting.

“Tujuannya meningkatkan pengetahuan bidan TPK tentang 6 (enam) pesan kunci dalam stunting serta meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan bidan TPK dalam pengemasan pesan stunting melalui poster pintar stunting kepada keluarga beresiko stunting,” katanya.

Anang menjelaskan salah satu prioritas kegiatan yang termuat dalam Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Stunting (RAN PASTI) adalah pelaksanaan pendampingan keluarga beresiko stunting, pendampingan semua calon pengantin/calon pasangan usia subur (PUS) dan surveilans keluarga beresiko stunting oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) terdiri dari unsur bidan/tenaga kesehatan lainnya, TP PKK dan Kader KB dengan diperkuat oleh Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) di setiap tingkatannya serta Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penurunan Stunting.

“Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang kesehatan,” jelasnya.

Menurut Anang, salah satu tugas utama TPK adalah memberikan pendampingan dan melakukan penyuluhan pada keluarga beresiko stunting dan masyarakat mengenai stunting. Dalam membantu tugas kader TPK dalam melakukan hal tersebut diperlukan media yang memudahkan masyarakat memahami informasi terkait stunting antara lain mengenai definisi stunting, penyebab stunting, dampak stunting dan sebagainya.

“Media tersebut dibuat dalam bentuk poster yang diberi nama Poster Pintar Stunting (Poster Penting). Poster penting digunakan oleh kader TPK sebagai media dalam edukasi pesan kunci stunting (Apa stunting, dampak dan 6 cara bagaimana pencegahan stunting,” tambahnya.(Wap.hel)

Tags: