DPC Gerindra Kab.Kediri Didemo Simpatisan

Ketua DPC Gerindra  Kabupaten Kediri Arif Junaidi saat memberikan klarifikasi pada simpatisan yang menyeruduk kantor DPC Gerindra Kabupaten Kediri.

Ketua DPC Gerindra Kabupaten Kediri Arif Junaidi saat memberikan klarifikasi pada simpatisan yang menyeruduk kantor DPC Gerindra Kabupaten Kediri.

Kab Kediri, Bhirawa
Kalah dalam hitungan quick count dalam Pilkada Kediri, kantor baru DPC Gerindra Kabupaten Kediri didemo simpatisannya, Senin (21/12). Alasannya disebabkan tidak ada koordinasi dengan simpatisan dalam pencoblosan lalu.
Menurut koordinator aksi, Lamijan, kedatangan Simpatisan tersebut menuntut kejelasan pilkada kabupaten kediri 09/12 /2015 lalu. Simpatisan yang datang meminta pada ketua DPC agar ada transparansi pada simpatisan yang ada di bawah. “Tidak ada Kordinasi sama sekali, bahkan saksi pemilihan di semua TPS tidak ada, meskipun ada bukan dari gerindra, mereka dari partai lain,” kata Lamijan berapi-api.
Lebih lanjut Lamijan mengatakan, DPC Gerindra Kabupaten Kediri tak pernah memberikan arahan dan juga mau turun ke bawah. “Padahal kami ini siap segalanya, masak DPC nggak pernah turun ke bawah,” ketus Lamijan.
Sementara itu dalam surat edaran yang dibuat oleh Simpatisan menuntut dua item tuntutan di antaranya adalah menuntut kejelasan DPC yang tak mau turun ke bawah yaitu akar rumput. Tak hanya itu, kedatangan simpatisan ini juga untuk mengadili ketua DPC karena ada dugaan jual beli suara.
Di tempat yang sama, Ketua DPC Gerindra Arif Junaidi menjelaskan, pihak DPC mengakomodir dan akan dibawa ke rapat. “Kita mengakomodir semuanya dan akan kita bahas,” ungkap Arief.
Sementara itu, terkait dengan pelanggaran dan kecurangan pihaknya masih menunggu penetapan dari KPUD Kabupaten Kediri. “Kita masih menunggu hasil KPU, namun kita mempunyai beberapa data yang nanti akan kita cocokkan dengan hasil KPU,” tandas Arief.
Arief juga menambahkan penasehat hukum partai Gerindra dan juga menunggu perintah dari DPP apakah akan menuntut hasil Pilkada kemarin, Arief menambahkan masih dipelajari dulu. [van]

Tags: