DPC Gerindra Sidoarjo Dikelola Secara ”Tangan Besi”

Ketua Fraksi Gerindra, Widagdo.

Ketua Fraksi Gerindra, Widagdo.

Sidoarjo, Bhirawa
DPC Gerindra Sidoarjo dikelola secara otoriter, anggota yang tak tunduk terhadap kemauan ketuanya, M Rivai, akan dikeluarkan dari kepengurusan. Mantan Wakil Ketu Umum DPC Gerindra, Widagdo, Selasa (1/3) mengungkapkan kegelisahannya terhadap gaya kepemimpinan M Rivai yang dilakukan dengan tangan besi, tidak memberi ruang diskusi dan lebih cenderung main hakim terhadap pengurus yang tak loyal terhadapnya.
Keputusan partai dianggap paling absolut dan tidak boleh diperdebatkan lagi. Seperti iuran tujuh anggota DPRD dari Fraksi Gerindra yan setiap bulan harus menyetorkan sumbangan ke partai Rp2,5 juta untuk setiap anggota. Dari sumbangan itu terkumpul Rp17,5 juta per bulan. Pihak fraksi menganjukan supaya uang jangan 100% masuk ke partai, setidaknya 20% masuk ke fraksi.
Tetapi usulan ini dimentahkan ketua DPC, Rivai dengan menyebut, partai itu lebih dulu ada dibanding fraksi. Padahal fraksi ini juga butuh dana operasional, ”Kami memahami fraksi adalah kepanjangan tangan partai, karena itu kami memohon agar fraksi juga diberi nafas untuk hidup,” ujarnaya.
Namun ketua partai tetap pada sikapnya untuk tak memberi serupiahpun uang sumbangan untuk fraksi. Karena kengototan itu akhirnya Widagdo diberhentikan dari ketua fraksi. Akibatnya fraksi mengambil sikap mbalelo terhadap gaya kepemimpinan Rivai yang kini Wakil Ketua DPRD. Sikap kerasnya ditunjukkan dalam setiap paripurna bahwa Rivai yang menyandang tersangka dalam dugaan ijasah palsu di Polres Sidoarjo dianggap tak layak untuk duduk sebagai pimpinan sidang paripurna.
”Apakah pantas orang yang sudah dinyatakan sebagai tersangka, bisa duduk sebagai pimpinan sidang, secara etika politik itu bisa merusak martabat kelembagaan legislaif,” ujar Widagdo.
Sehingga Widagdo meminta kepada aparat penegak hukum untuk memberi kepastian hukum kalau memang berkasnya lengkap hendaknya dilanjutkan, atau kalau tak lengkap bisa di SP3 sehingga ada kepastian hukum terhadap Ketua DPC Gerindra Surabaya.
Rivai, yang dihubungi terpiah menanggapi santai tudingan itu. ”Saya tidak nggrogi blas (tidak gentar, red) terhadap kasus hukum ini, karena memang saya tak bersalah,” terangnya.n hds

Tags: