DPD PSI Tuban Edukasi Warga Terapkan Physical Distance

Pengurus DPD PSI Tuban menggelar aksi membagikan masker ke warga pengguna jalan untuk memberikan edukasi terkait protokol covid-19, salah satunya penerapan physical distance, Rabu (22/4).

Tuban, Bhirawa
Gerakan kolektif dibangun jajaran Partai Solidaritas Indonesia (PSI) se Jawa Timur untuk merespon penyebaran wabah covid-19. Berbagai aksi promotif dan preventif dilakukan untuk mencegah penularan virus corona tersebut semakin meluas.
Seperti aksi yang dilakukan pengurus DPD PSI Tuban dengan melakukan edukasi kepada warga pengguna jalan terkait physical distance atau jaga jarak fisik. Dalamaksinya tersebut, para relawan memberi pemahaman warga agar tetap tinggal di rumah. Atau jika terpaksa keluar rumah, maka protokol yang wajib dilakukan adalah menghindari kerumunan, memakai masker serta mengantongi hand sanitizer.
“Seiring kami memberi edukasi kepada masyarakat kami juga membagikan masker kepada pengguna jalan yang keluar rumah,” tutur Kordinator Aksi Gufron saat menggelar aksinya di sekitar Jalan Basuki Rahmad, Tuban, Rabu (22/4).
Menurut Gufron, kesadaran masyarakat untuk menerapkan protokol covid-19 harus terus ditingkatkan dan diingatkan. Sebab, tidak sedikit di antara masyarakat yang keluar rumah tanpa membawa masker dan tetap berkerumun. “Padahal pemerintah sudah mengimbau agar setidaknya paling minim jarak fisik satu meter. Akan lebih baik jika jarak fisik bisa sampai dua meter. Ini untuk menghindari percikan droplet yang dapat menjadi media penularan covid-19,” ungkap Gufron.
Sementara itu, Ketua DPD PSI Jatim Shobikin Amin menambahkan, seluruh jajaran pengurus PSI diminta untuk memusatkan perhatian terhadap percepatan penanganan covid-19. Khususnya dalam upaya pencegahan dan penanganan dampak sosial ekonomi. “Dua hal ini yang bisa kita upayakan secara massif dari mulai tingkat pusat, provinsi hingga jajaran pengurus di kabupaten/kota,” tutur Shobikin.
Menurutnya, angka peningkatan kasus covid-19 di Jatim peningkatannya masih cukup tinggi. Bahkan hingga 21 April 2020, total kasus positif telah mencapai 588 orang. “Upaya pencegahan ini harus terus dioptimalkan baik oleh pemerintah maupun seluruh lapisan masyarakat. Karena kapasitas layanan kesehatan kita tidak akan mencukupi jika peningkatan kasus tak terkendali,” pungkas Shobikin. (tam)

Tags: