DPK Kota Batu Desak Perbaiki Akses Jalan Tempat Usaha

Kepala DPK Kota Batu, Santoso Wardoyo

Kota Batu,Bhirawa
Dinas Penanggulangan Kebakaran (DPK) Kota Batu mendesak para pengusaha perhotelan dan pariwisata yang ada di kota ini untuk memperbaiki prasarana jalan menuju lokasi usahanya. Hal ini menyikapi dan menindaklanjuti tingginya angka musibah kebakaran yang terjadi tahun ini.
Kepala DPK Kota Batu, Santoso Wardoyo mengatakan dalam tahun ini sudah ada 19 kasus kebakaran yang terjadi di Kota Batu. “Kita juga tercatat 4 kali diperbantukan dalam pemadaman kebakaran di Kabupaten Malang, dan 14 kali membantu penanganan non kebakaran,”ujar Santoso, Senin (14/11).
Fakta ini mendesak DPK untuk melakukan upaya antisipasi agar penanganan musibah kebakaran ke depan tak menemui kendala. Salah satunya dengan meminta para pemiliki usaha di Kota Batu, baik hotel maupun obyek wisata untuk juga memperbaiki pra sarana jalan menuju tempat usahanya. Setidaknya jalan yang ada harus mudah dilalui oleh mobil pemadam yang dimiliki DPK Kota Batu.
Ada beberapa titik di Kota Batu yang menjadi sorotan DPK untuk segera diperbaiki sarana pra sarananya. Di antaranya adalah Kampung Wisata Temas, Kelurahan Sisir, Kelurahan Ngaglik, dan Desa Oro Oro Ombo. Selain memiliki jalan kampung yang sempit, di desa ini juga terdapat beberapa gapura jalan yang cukup rendah. Hal ini menyulitkan bagi mobil pemadam untuk masuk ketika terjadi musibah kebakaran.
“Kita (DPK) sudah melakukan sosialisasi ke warga Desa. Dan beberapa warga sudah merespon dengan membongkar secara sukarela gapura jalan yang rencah dan sempit,”jelas Kabid Investigator DPK Kota Batu, Aji Sakti.
Normalisasi Drainase
Sementara, untuk mengantisipasi mulai tingginya curah hujan di Kota Baytu, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) setempat terus melakukan normalisasi drainase. Ada 30 titik darinase utama di Kota Batu yang menjadi prioritas perbaikan. Hal ini dilakukan untuk menghindari air meluap ke jalan yang berakibat timbulnya banjir lokal.
Normalisasi itu terus dilakukan karena selalu ditemukan tumpukan sampah pada drainase dan gorong-gorong. Sampah yang ditemukan di antaranya plastik, ranting pohon, material lumpur dan batu hingga mengalami pendangkalan. Bahkan untuk mengambil sampah-sampah di dalam gorong-gorong beberapa pekerja terpaksa harus masuk ke dalam gorong-gorong tersebut.
“Selain sampah dari para pedagang, banyak juga tumpukan ranting yang berpotensi menyumbat saluran drainase,” ujar Kabid Bina Marga, DPUPR Pemkot Batu, Alfi Nurhidayat.
Ia menjelaskan normalisasi tersebut merupakan kegiatan antisipasi musim hujan. Namun karena musim penghujan mulai datang kegiatan tersebut ditingkatkan intensitasnya. Iapun menghimbau agar masyarakat Kota Batu dan wisatawan tidak lagi membuang sampah ke dalam saluran air tersebut agar jalan lebih aman untuk dilalui.(nas)

Tags: