DPKH Kabupaten Malang Tak Ditemukan Hewan Kurban Berpenyakit

Kepala DPKH Kab Malang Nurcahyo saat melakukan sidak pada pedagang hewan kurban dadakan di wilayah Perumahan Sawojajar II, Desa Sekarpuro, Kec Pakis, Kab Malang

Kab Malang, Bhirawa
Sampai menjelang Hari Raya Idul Adha 1439 Hijriyah, yang akan dirayakan umat muslim pada Rabu (22/8) mendatang, belum ditemukan hewan kurban yang berpenyakit. Data ini berdasarkan hasil inspeksi Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Kabupaten Malang ke berbagai pedagang hewan kurban dadakan .
Inspeksi ini dilakukan untuk mengetahui kesehatan hewan kurban seperti sapi dan kambing yang akan dijual kepada pembeli.
“Sidak yang kita lakukan kepada penjual hewan sapi dan kambing diberbagai tempat di wilayah Kabupaten Malang ini, yakni untuk memastikan hewan kurban yang dijual pedagang tersebut dalam posisi sehat dan tidak berpenyakit,” papar Kepala DPKH Kabupaten Malang Nurcahyo, Senin (20/8), saat melakukan sidak pada pedagang hewan kurban dadakan di wilayah Perumahan Sawojajar II Desa Sekarpuro, Kecamatan Pakis, Jabupaten Malang.
Menurutnya, hewan kurban sapi dan kambing harus memenuhi persyaratan ketika akan dijadikan ibadah kurban. Sebab, jika hewan kurban tidak memenuhi persyaratan, salah satunya sapi maupun kambing dalam kondisi sakit, maka tidak boleh dijual.
Sehingga hewan kurban harus benar-benar sehat agar dagingnya layak untuk dikonsumsi. Dan hingga saat ini, selama pihaknya melakukan pengawasan dan pemantauan diberbagai peternak dan pedagang sapi dan kambing, belum kita temukan hewan kurban berpenyakit.
“Sebab, untuk hewan kurban yang layak dijual harus memenuhi beberapa kriteria, diantaranya kulitnya halus, memiliki fisik bagus, cukup umur atau lebih dari dua tahun serta tidak cacat. Dan jika dari kriteria itu ditemukan pada hewan kurban, maka pihaknya meminta kepada peternak maupun pedagang sapi dan kambing untuk tidak menjualnya,” tegas Nurcahyo.
Sidak yang kita lakukan secara acak, terang dia, pihaknya hanya menemukan satu ekor sapi yang pada bagian pantatnya terdapat luka lecet. Namun setelah diperiksa luka pada pantat sapi itu, ternyata bukan karena penyakit tertentu tapi karena tergores kayu pada kandang saat akan diangkut ke kendaraan pick up. Dan sampai saat ini di Kabupaten Malang tidak ada kekhawatiran atas kesehatan hewan-hewan kurban tersebut Sedangkan untuk populasi sapi potong jenis Limousin sampai saat ini yang diternak masyarakat jumlahnya mencapai 217 ribu, dan untuk sapi kini sebanyak 9000 ekor.
“Untuk itu, persedian sapi potong untuk herwan kurban di Kabupaten Malang tidak ada masalah, karena ketersedian sapi potong sangat cukup, serta kondisi kesehatan hewan kurban selalu dipantau dan diawasi, agar hewan kurban tidak berpenyakit saat disembelih dan aman untuk dikonsumsi,” ujarnya.
Meski DPKH pada H-2 Hari Raya Kurban, Nurcahyo mengatakan, tidak ditemukan penyakit yang salah satunya virus anthrax pada ternak sapi, tapi pihaknya tetap terus memantau hewan kurban. Dan kami berharap kepada para pedagang agar memeriksakan hewan ternaknya, sebelum dijual sebagai hewan kurban. [cyn]

Tags: